"Yenny itu bukan PKB," kata Muhaimin melalui akun Twitter resminya, @cakimiNOW, Rabu (23/6/2022).
Muhaimin juga menyinggung soal upaya Yenny yang berupaya mendirikan partai baru, tetapi tidak lolos menjadi peserta Pemilu.
Baca juga: PKB Nilai Beda Pandangannya dengan PBNU Tak Pengaruhi Partai Lain untuk Berkoalisi
"Bikin partai sendiri aja gagal lolos. Beberapa kali pemilu nyerang PKB nggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya," tulis Muhaimin.
"Jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok," lanjut Muhaimin yang merupakan keponakan Gus Dur.
Menurut Yenny, salah satu alasan mengapa dia mengungkit lagi perselisihan internal PKB pada 2008 silam sebagai pembelajaran bagi para politikus.
"Gunanya untuk melakukan pendidikan politik, agar dalam berpolitik itu para politisi mengedepankan etika moral," ucap Yenny.
Baca juga: Elite PKB-Gerindra Bertemu, Bahas Prabowo-Muhaimin hingga Lokasi Deklarasi Koalisi
Selain itu, kata Yenny, ada upaya untuk mencoba menghapus intrik di dalam tubuh PKB yang terjadi 18 tahun silam dari sejarah partai.
"Ada etika dan ada moral. Kalau terhadap pendiri partai saja diperlakukan seperti itu tentu kita khawatir bagaimana nanti memperlakukan rakyat. Bagaimana bisa mendengarkan suara hati aspirasi masyarakat, memperjuangkan kepentingan mereka," ucap Yenny.
Yenny mengatakan, sikap Muhaimin yang seolah menjaga jarak dengan PBNU juga membuat resah konstituen PKB yang sebagian besar adalah warga Nahdliyin.
Sikap berseberangan antara Cak Imin dan Yahya Staquf, kata Yenny, membuat bingung massa pemilih di tingkat akar rumput.
"Terutama di bawah, di tingkat akar rumput, pasti konstituen akan gelisah. orang NU banyak yang gelisah. Saya menyuarakan kegelisahan ini dengan mengimbau para politisi yang dari NU kebetulan berada di partai-partai sudah seharusnya dong mengambil sikap untuk menjaga hubungan yang baik dengan NU, bukan malah melecehkan," ucap Yenny.
Baca juga: Ditanya Kans PDI-P Merapat Ke PKB-Gerindra, Puan: Mungkin Saja
Perselisihan antara kubu Gus Dur dan Cak Imin di PKB dimulai selepas Muktamar 2005.
Saat itu Muhaimin terpilih menjadi Ketua Umum PKB melalui Muktamar. Sedangkan Gus Dur ditetapkan menjadi Ketua Dewan Syura PKB.
Lantas pada Maret 2008 muncul kabar ada upaya untuk melengserkan Gus Dur dari posisi Ketua Dewan Syura PKB. Caranya melalui Muktamar Luar Biasa.
Dalam rapat rutin gabungan DPP PKB pada 26 Maret 2008 diputuskan mencopot Muhaimin dari posisi Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.