Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Sebut Cabai Mahal Jadi Bonus bagi Petani, IKAPPI: Cacat Logika

Kompas.com - 24/06/2022, 10:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dinilai cacat logika karena menganggap mahalnya harga cabai saat ini sebagai bonus bagi para petani.

“Kami sangat menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Bapak Zulkifli Hasan. Entah itu diniatkan guyonan atau tidak, namun hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang menteri,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Pembinaan dan Pendidikan Pedagang Pasar DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Ahmad Choirul Furqon, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

“Jangan hibur pedagang atau petani dengan logical fallacy,” kata dia.

Baca juga: Mendag Zulkifli Janji dalam 2 Pekan Minyak Goreng Harga Rp 14.000 Ada di Mana-mana

Zulkifli Hasan sebelumnya menganggap harga cabai yang mahal sebagai bonus bagi para petani. Hal itu ia ucapkan di Istana Negara, Senin (20/6/2022).

"Nah, jadi kalau cabai keriting, cabai merah itu musiman, ya memang. Ya, sekali-sekali petani dapat bonus lah," kata Zulkifli saat itu.

Sementara itu, menurut Furqon, pernyataan Zulkifli dianggap menyederhanakan masalah. Padahal, masalah di lapangan jauh lebih kompleks dan harus diintervensi secara serius.

Menurut dia, harga cabai dari para petani relatif normal dan tidak terjadi kenaikan signifikan.

“Kami sedikit banyak berdiskusi dengan beberapa petani, mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan, hal ini juga telah diafirmasi Menteri Pertanian beberapa hari yang lalu,” ucap Furqon.

“Jadi apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi pangan,” kata dia.

Baca juga: Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan dan Kepentingan Politik PAN

IKAPPI mengkhawatirkan tidak normalnya harga pangan, termasuk cabai, bakal berdampak domino yang akan merugikan pedagang di hilir apabila tidak segera ditangani secara serius.

Pemerintah dinilai punya kewajiban memenuhi hajat hidup banyak orang.

“Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan selorohan bercanda,” kata Furqon.

“Jangan sampai masalah yang dibuat selorohan ini akan menyebabkan dampak buruk berupa ketidakpercayaan publik terhadap Kemendag secara lembaga atau Mendag Zulhas secara personal,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com