Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Nasdem dengan PKS dan Demokrat: Kenyamanan Tanpa Kesepakatan Pembentukan Koalisi

Kompas.com - 24/06/2022, 05:45 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Hal itu disampaikannya ketika ditanya soal kemungkinan terbentuknya koalisi bertujuan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

“Oh kita belum sampai ke situ, kita sedang lihat-lihat ini, sedang menjajaki satu sama lain,” jelasnya.

Baca juga: Setelah Temui Nasdem, Sekjen PKS Kunjungi Partai Demokrat

Senada, Syaikhu mengaku belum membahas pencapresan dari tiga kandidat yang diusung Partai Nasdem.

Sebab, wewenang pengusungan capres di internal PKS tidak dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tapi merupakan kewenangan Majelis Syuro PKS.

Demokrat merasa nyaman

Sementara itu, setelah pertemuan Nasdem dan Demokrat pada Kamis (23/6/2022), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyoo (AHY) mengaku nyaman dalam berkomunikasi dengan Partai Nasdem.

Ia mengeklaim, hubungan kedua parpol itu kian erat setelah pertemuan ketiga kalinya dengan Surya Paloh.

Harapannya, kondisi itu kian membuka peluang kerja sama Partai Demokrat dengan Partai Nasdem.

“Dan pada akhirnya jika semakin intensif komunikasi yang kami lakukan, mudah-mudahan terbuka ruang yang lebih luas bagi kebersamaan perjuangan baik Partai Nasdem atau Partai Demokrat ke depan,” ungkapnya.

Baca juga: Soal Pembentukan Koalisi, Nasdem: Alon-alon asal Kelakon

Adapun AHY sebelumnya pernah menemui Surya pada 29 Maret dan 5 Juni 2022.

Pada pertemuan 5 Juni, AHY ditemani oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga merupakan orangtuanya.

Soal kandidat capres, AHY menghargai keputusan dari Partai Nasdem.

“Tadi saya sampaikan ke Pak Surya Paloh selamat Rakernas berjalan sukses. Kami hormati hasilnya, itu hak semua dan kemerdekaan partai politik,” tandasnya.

AHY tak mau terburu-buru bentuk koalisi

AHY berpandangan masih banyak waktu untuk membentuk koalisi dengan parpol lain, termasuk Partai Nasdem.

Ia sepakat dengan keinginan Surya Paloh untuk tidak terburu-buru membuat keputusan kerja sama.

“Saya rasa kita ingin meyakinkan terlebih dahulu, kalau beliau (Surya Paloh) mengatakan buat apa buru-buru, kemudian buru-buru bubar juga. Lebih baik kita enjoy the process,” ucap dia.

Baca juga: Jika Koalisi dengan Demokrat Terbentuk, Nasdem Tetap Usung 3 Kandidat Capresnya

AHY tak menutup kemungkinan Partai Demokrat koalisi dengan Partai Nasdem, karena pernah bekerja sama di masa pemerintahan Presiden SBY.

“Artinya ini seperti membangun kembali, bukan hanya nostalgia atau kebersamaan dan sejarah, tetapi yang kami senang, kami membicarakan lebih banyak masa depan. Insya Allah itu yang akan menguatkan dan menggerakan kami ke depan,” imbuh dia.

Sementara itu, Surya pun mengamini ucapan AHY, dan mengungkapkan punya chemistry dengan partai berlambang mercy itu.

“Kemungkinan (koalisi) itu ada. Cuma kan belum pada hari ini. Tapi kemungkinan itu ada, cukup besar,” pungkas Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com