Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggalakkan Lagi Protokol Kesehatan demi Kendalikan Kenaikan Covid-19

Kompas.com - 24/06/2022, 05:24 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pemerintah diminta untuk kembali menegakkan pengawasan dan penerapan protokol kesehatan yang dinilai mulai kendur, di tengah kenaikan kasus harian Covid-19.

Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pelonggaran penggunaan masker pada 17 Mei 2022, penerapan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas) dinilai agak mengendur.

"Hal-hal inilah yang menyangkut pengawasan, kedisiplinan yang harus digalakkan kembali," kata Ahli kesehatan masyarakat Universitas Indonesia Hermawan Saputra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/6/2022).

Selain di area terbuka, menurut Hermawan yang juga harus diperhatikan pemerintah adalah pengawasan dan penegakan protokol kesehatan pada area tertutup seperti di moda transportasi umum.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kemenkes: Tetap Pakai Masker di Luar Ruangan

"Justru lebih mengkhawatirkan itu di area-area tertutup, di moda transportasi, di kereta, transjakarta, pesawat dan lain-lain yang di sana sudah tidak ada lagi penjagaan jarak, tidak ada lagi physical distancing," ujar Hermawan yang juga anggota Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Hermawan berharap kepada pemerintah untuk kembali menegakkan dan konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan.

Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Kamis (23/6/2022) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 1.907 kasus baru Covid-19.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.074.825 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 23 Juni: Tambah 1.907, Total Kasus Covid-19 Capai 6.074.825

Pada data yang sama juga menunjukkan ada penambahan jumlah pasien kasus Covid-19 yang sembuh. Dalam sehari, bertambah 1.146 kasus. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 5.905.971.

Selain itu, jumlah jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga bertambah. Pada periode 22-23 Juni 2022 ada 4 kasus kematian, sehingga, kasus kematian dari Covid-19 kini mencapai 156.706.

Satgas juga melaporkan bahwa saat ini tercatat ada 12.148 kasus aktif Covid-19.

Adapun kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain itu, pemerintah mencatat bahwa kini terdapat 4.293 orang yang berstatus suspek.

Secara terpisah, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, hingga saat ini tercatat ada 143 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 Dan BA.5 di Indonesia.

Baca juga: KSP: Pandemi Belum Usai, Penyebaran Covid-19 Mesti Dikendalikan demi Pemulihan Ekonomi

Syahril mengatakan, gejala yang dominan dialami pasien yang terpapar dua subvarian ini sama seperti subvarian Omicron lainnya yaitu batuk, sakit tenggorokan, demam, dan penciuman berkurang.

Meski begitu, Syahril mengatakan gejala yang dialami pasien yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 itu tergolong ringan.

Syahril juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker di luar ruangan. Hal itu dilakukan guna mencegah dan melindungi diri sendiri dan orang lain dari infeksi Covid-19.

(Penulis : Haryanti Puspa Sari | Editor : Icha Rastika, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com