Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kembali Tawarkan Pembangunan Industri Khusus kepada Jerman

Kompas.com - 16/06/2022, 14:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali menawarkan pembangunan industri khusus Jerman (German Industral Quarter) di salah satu kawasan di Indonesia.

Tawaran itu disampaikannya kepada Presiden Jerman Frank Walter-Steinmeier saat keduanya bertemu di Istana Kepresidenan Bogor pada Kamis (16/6/2022).

"Saya sampaikan kembali tawaran Indonesia kepada Jerman untuk membangun German Industrial Quarter di salah satu kawasan industri di Indonesia," ujar Jokowi.

Kemudian Jokowi juga mengajak industri Jerman mengembangkan pabrik semi konduktor di Indonesia.

Baca juga: Bertemu Presiden Jerman, Menperin Sebut Ada Peluang Kerja Sama Industri Semikonduktor hingga Vaksin

Menurutnya, industri tersebut dapat dimasukkan ke dalam rantai pasok chip global.

Selain itu, Jokowi mengajak Jerman mendukung pembentukan energy transisition financing dan pasar karbon di indonesia serta kerja sama di bidang riset hidrogen dan mobil listrik.

Selain itu, soal kerja sama perubahan iklim, Jokowi mengapresiasi pembangunan green infrastructure initiative senilai 2,5 miliar Euro dan pembangunan pusat mangrove dunia yang baru saja diresmikan beberapa hari lalu.

"Kemudian integrasi transmisi hijau di Sulawesi Utara senilai 150 juta Euro serta pilot project energi geothermal senilai 300 juta Euro. Saya mengajak jerman menjadi partner dalam mengembangkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia," tambahnya.

Pada kesempatan itu Jokowi mengungkapkan, merupakan kehormatan baginya menerima kunjungan Presiden Jerman beserta seluruh delegasi.

Baca juga: Presiden Jerman Akan Kunjungi Candi Borobudur, Ini Persiapan Pengelola

Sebab Indoensia menjadi salah satu negara pertama dalam kunjungan bilateral Presiden Jerman setelah kembali terpilih pada Februari lalu.

"Tentu ini menunjukkan hubungan kedua negara, yang mana Jerman adalah ketua G7, dan Indonesia adalah presiden G20. Presiden Steinmeier juga bukan orang baru bagi saya karena kita sudah pernah bertemu di Jakarta di tahun 2014 saat beliau menjabat sebagai menteri luar negeri," jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi juga sempat menawarkan pembangunan kawasan industri khusus Jerman kepada Angela Merkel yang saat itu masih menjabat sebagai kanselir.

Hal itu dilakukan Jokowi saat menggelar pertemuan bilateral dengan Angela Merkel, secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat pada 13 April 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com