Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afriansyah Noor Jadi Wamen, PBB Akui Sudah Usul ke Jokowi Sejak Setahun yang Lalu

Kompas.com - 15/06/2022, 20:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjelaskan bagaimana Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Ferry Noor bisa terpilih menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) pada hari ini, Rabu (15/6/2022).

Yusril menceritakan, partainya memang mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Ferry masuk ke kabinet sebagai Wamen.

"(Usulan) itu sudah lama juga, kira-kira setahun yang lalu," kata Yusril saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Ia melanjutkan, pada Selasa (14/6/2022) malam, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno atas arahan Presiden Jokowi menghubunginya.

Adapun isi pembicaraan itu untuk memastikan usulan PBB agar Ferry masuk kabinet.

Baca juga: Cerita Afriansyah Diutus Yusril Jadi Perwakilan PBB di Kabinet Jokowi...

"Presiden menanyakan usulan PBB untuk Pak Ferry menjadi Wamen, apakah ada perubahan. Saya katakan tidak ada," ujarnya.

Kemudian, Yusril mengaku senang mendapatkan kabar bahwa Ferry akhirnya resmi dilantik menjadi Wamenaker pada Rabu siang.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi lantaran kader PBB itu masuk jajaran kabinet.

Kendati demikian, Yusril meyakini bahwa usulan PBB untuk Ferry layak dan pantas.

Pasalnya, dia dinilai banyak bekerja untuk partai.

"Selama ini, Pak Ferry yang menjabat Sekjen PBB, siang malam pontang panting ngurusi partai. Saya kira, Pak Ferry pantas atas jabatan itu, sebagai amanah tentunya," imbuh Yusril.

Lebih jauh, Yusril berharap sosok Ferry di kabinet mampu membantu menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan negara.

Baca juga: Profil Afriansyah Noor, dari Sekjen Partai Bulan Bintang jadi Wamenaker

Menurut dia, PBB harus membantu pemerintah melaksanakan tugas-tugas berat saat ini.

"Ia juga mengemban tugas mengembangkan sayap partai. Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden atas kepercayaan ini," pungkas Yusril.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi melantik tiga wamen baru di Kabinet Indonesia Maju. Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Pelantikan ketiga wakil menteri berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 24/M Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Ketiga menteri baru itu yakni Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Kedua, Afriansyah Ferry Noor diperkenalkan sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker); dan ketiga, John Wempi Watipo diperkenalkan sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com