Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Lengkap 2 Menteri dan 3 Wamen yang Baru Dilantik Jokowi

Kompas.com - 15/06/2022, 14:44 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Pada 2005-2009, Raja Juli sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute, lembaga yang didirikan oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Raja Juli juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII).

4. Afriansyah Noor

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor mendapat tempat di Kabinet Indonesia Maju sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker).

Dia bakal mendampingi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dikutip dari situs Partai Bulan Bintang, Afriansyah menduduki posisi Sekretaris Jenderal periode 2019-2024. Afriansyah lahir di Jambi, 20 April 1972. Dia merupakan mantan ketua Brigade Hizbullah. Dia menghabiskan masa kecil hingga remaja di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Ferry merupakan alumnus Sekolah Dasar Negeri 5 Lubuk Linggau (1984), Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Lubuk Linggau (1987), dan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Jambi (1990).

Selepas SMA, Ferry melanjutkan kuliah di Institut Sains dan Teknologi Nasional dan lulus pada 1997. Sebelum lulus kuliah, Ferry pernah menjadi pengawas proyek PT. Nusa Raya Cipta pada 1996.

Baca juga: Tiba di Istana Jelang Reshuffle, Raja Juli Antoni: Biar Presiden yang Umumkan

Ferry kemudian pernah menjadi direktur di beberapa perusahaan, yakni Direktur Operasional PT. Harna Ruas Permai (1998-2000), Direktur Marketing PT. Yosinesta Dwipratama (2004), Direktur Operasional PT. Kamba 9. (2004-2005), Direktur Operasional PT. Georai Pratama (2005), dan Direktur Pengamanan Aset & Penertiban DP3KK (Badan Pengelola Komplek Kemayoran) (2005-2008). Ferry juga pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Agung Darma Fiskal Plus Education (2004-2005).

Dia bergabung dengan Partai Bulan Bintang sejak 1998 dan dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan sang Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra. Dia juga empat kali menjadi calon anggota legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), terakhir pada Pemilu 2019 sebagai caleg dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I, yang meliputi Kota Palembang, Musi Rawas, Muratara, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Lubuk Linggau.

5. John Wempi Watipo

Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo saat diperkenalkan Presiden RI, Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Joko Widodo melantik 12 orang wakil menteri Kabinet Indonesia Maju.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo saat diperkenalkan Presiden RI, Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Joko Widodo melantik 12 orang wakil menteri Kabinet Indonesia Maju.

John Wempi Watipo bukan orang baru di pemerintahan. Dia sebelumnya menjabat sebagai Wamen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 2019.

John Wempi Wetipo lahir di Jayawijaya, Papua, 15 September 1972. Ia merupakan mantan Bupati Jayawijaya dua periode, yaitu 2008-2013 dan 2013-2018.

Selama menjadi Bupati Jayawijaya, Wempi pernah mendapat penghargaan. Antara lain dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penghargaan dari KPK itu terkait manajemen keuangan yang diterapkan Wempi di Kabupaten Jayawijaya. Atas prestasinya tersebut, ia kembali terpilih memimpin Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2013.

Baca juga: Daftar Menteri yang Belum Pernah Terkena Reshuffle pada Periode Kedua Jokowi

Pada 2018, Wempi mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua di Pilkada. Namun ia dikalahkan oleh kandidat petahana, yaitu Lukas Enembe yang berpasangan dengan Klemen Tinal. Wempi beserta pasangannya Habel Meluas Suwae hanya memperoleh suara sebanyak 32,46 persen. Sementara, Lukas Enembe meraih suara lebih banyak yaitu 67,54 persen suara.

Wempi memulai kariernya sebagai PNS Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Tahun 1996-1998. Kemudian, Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Tahun 1998-2006. Dia juga pernah menjadi Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Tahun 2006-2008.

Wempi menempuh pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih. Sementara, gelar S2 ia raih dari Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com