Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakernas PAN Akan Umumkan 6 Nama untuk Dijadikan Capres dan Cawapres

Kompas.com - 14/06/2022, 18:19 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, pihaknya akan mengumumkan 6 nama untuk dijadikan capres dan cawapres dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN yang akan digelar pada 26 Agustus.

Ia mengatakan, Rakernas dengan tema "PAN Memilih" akan mulai mengumpulkan nama capres dan cawapres yang diusulkan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat kabupaten ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi.

"Setiap DPD yaitu pengurusan di kabupaten/kota mengusulkan 10 nama kepada DPW yaitu kepengurusan yang ada di tingkat wilayah atau provinsi, usulan setiap DPD maksimal berakhir pada minggu pertama (Juli) 2022," kata Eddy dalam konferensi pers di kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Isu Reshuffle Menguat, Jokowi Panggil Mendag hingga Hadi Tjahjanto

Eddy melanjutkan, DPW nantinya akan mengusulkan 8 nama untuk dibawa ke Rakernas.

Kemudian, lanjut Eddy, DPP PAN akan mengerucutkan usulan tersebut menjadi 6 nama yang terdiri dari capres dan cawapres atau 3 pasang bakal calon.

"Enam nama tersebut yang diusulkan oleh DPD dan DPW mengacu kepada kriteria yang ditetapkan PAN," ujarnya.

Baca juga: Isu Reshuffle, Wasekjen: Jumlah Menteri PDI-P Tetap, bahkan Bisa Bertambah

Adapun bakal calon capres dan cawapres dari PAN harus memenuhi lima kriteria yang ditentukan.

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, poin pertama, capres dan cawapres yang diusung PAN harus memiliki karakter nasionalis dan religius.

Kedua, capres dan cawapres harus memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat baik di eksekutif dan legislatif.

"Memiliki prestasi dan diakui dan dihormati ada karya nyatanya," kata Bima.

Baca juga: Riwayat Reshuffle Kabinet Jokowi sejak 2014 hingga Terkini

Bima mengatakan, poin ketiga, capres dan cawapres yang diusulkan PAN memiliki keberpihakan pada kelanjutan generasi dan visioner.

"Beradaptasi pada pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya menomorsatukan pertumbuhan ekonomi tapi berpikir jangka panjang ke depan," ujarnya.

Kemudian, capres dan cawapres PAN harus terampil dan terus melakukan inovasi pada kemajuan teknologi.

Baca juga: Dikabarkan Akan Di-reshuffle, Mentan: Enggak Tahu, Aku Kerja Saja

Terakhir, kriteria capres dan cawapres tersebut harus memiliki perspektif nusantara dan memajukan produk lokal.

"Ini harus yang berani pasang badan untuk produk-produk lokal kita, kemandirian ekonomi dan bisa membawa Indonesia menjadi pemimpin di era global ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com