Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah KIB Dibentuk untuk Kendaraan Politik Ganjar, PAN: Spekulatif dan Tak Ada Bukti Empiris

Kompas.com - 13/06/2022, 14:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno membantah bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbentuk hanya untuk kendaraan politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuju Pilpres 2024.

Ia menyatakan, KIB hingga kini justru terbuka kepada siapa saja tokoh yang potensial menjadi calon pemimpin bangsa ke depannya.

"Ya (pendapat) itu spekulatif, tidak ada bukti empiris terkait hal tersebut (KIB untuk usung Ganjar). Dan saya rasa kita hari ini, KIB berkomitmen untuk membuka diri bagi seluruh putra putri terbaik bangsa untuk diusung KIB ke depannya," kata Eddy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Hasto Minta Parpol Lain Tak Bajak Ganjar, Pengamat: Mempertahankan Mungkin Iya, tetapi untuk Pilpres Belum Tentu

Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menjelaskan, KIB bakal menentukan siapa yang akan diusung sebagai capres melalui berbagai tahapan.

Salah satu tahapan itu adalah melalui tim seleksi atau yang bertugas menjaring bakal capres.

"(Mengusung capres) melalui kajian pendalaman ya, dari tim yang akan dibentuk oleh KIB. Apakah bentuknya tim penjaringan, seleksi atau apapun, tetapi kita membuka diri untuk seluruh putra terbaik dan putri terbaik bangsa ini," jelasnya.

Lebih jauh, Eddy mengatakan bahwa KIB terbuka kepada siapa saja tokoh potensial bakal capres, tidak harus dari internal partai yang tergabung.

Namun, KIB disebut tidak menutup diri kepada tokoh dari luar atau eksternal untuk diusung pada Pilpres 2024.

"Terbuka, berarti bisa keduanya, bisa internal eksternal, jadi kita tidak menutup diri," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Dibuang, Ganjar Disayang

Terkait koalisi, Eddy juga menegaskan bahwa KIB tetap terbuka pada partai politik lain. Termasuk, KIB menerima jika ada partai politik non parlemen yang ingin bergabung.

Sebelumnya, Silaturahmi Nasional (Silatnas) KIB pada Sabtu (4/6/2022) dihadiri pula oleh Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi.

Kehadiran Budi di tengah elite-elite Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lantas menciptakan asumsi di benak publik bahwa KIB akan mengusung Gubernur Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atas restu Presiden Joko Widodo.

"Kehadiran KIB ini seolah merupakan 'boneka politik istana' sekaligus 'sekoci' untuk mengakomodir agenda kepentingan politik Presiden Jokowi, utamanya jika PDI-P menolak mengusung Ganjar dalam Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Dilema Ganjar Pranowo: Bertubi Diserang PDI-P, Kini Dilirik Partai Lain

Menurut Umam, KIB dapat menjadi wadah agenda politik Jokowi yang ingin mendorong Ganjar maju di Pemilihan Presiden 2024.

Hal tersebut berawal dari Presiden Jokowi yang dinilai menyampaikan kode-kode dukungan untuk Ganjar saat menghadiri acara Projo, akhir Mei lalu.

Saat itu, Jokowi meminta Projo jangan terburu-buru perihal pencapresan 2024, meskipun sosok yang didukung mungkin hadir di tengah Rakernas.

Sebagian pihak mengaitkan sosok itu dengan Ganjar yang mendampingi Jokowi di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com