JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei mengenai kinerja menteri dan reshuffle atau perombakan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasilnya, sebanyak 63,1 persen responden setuju Jokowi melakukan reshuffle.
Survei Charta Politika ini dilakukan selama periode 25 Mei-2 Juni 2022. Wawancara dilakukan secara tatap muka.
Baca juga: Tanggapi Isu Reshuffle, Nasdem: Apabila Presiden Perlu Ada Penyempurnaan, Kami Hormati
Metode yang digunakan dalam survei ini ialah multistage random sampling dengan margin of error 2,83 persen. Ada 1.200 responden yang diwawancarai.
Warga yang diwawancarai diberi pertanyaan, 'menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah setuju atau tidak setuju jika Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri-menterinya?'.
Charta Politika membeberkan, 63,1 persen responden setuju dengan reshuffle. Kemudian, 24,3 persen tidak setuju, dan 12,7 persen sisanya tidak menjawab.
"63,1 persen responden setuju jika Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle," tulis Charta Politika dalam keterangannya, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Soal Isu Reshuffle 15 Juni, Airlangga: Kita Tidak Ada Bocoran
Kemudian, Charta Politika juga meminta tanggapan mengenai kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju.
Sebanyak 53,5 persen responden merasa puas dengan kinerja menteri-menteri yang sedang bekerja saat ini.
"38,8 persen tidak puas. 7,7 persen tidak menjawab," imbuhnya.
Sebelumnya, isu reshuffle kabinet mencuat setelah Presiden Joko Widodo mengomentarinya.
Kala itu, Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai meresmikan masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022) sore.
"Belum, belum (belum reshuffle)," jawabnya singkat.
Baca juga: Saat Jokowi Tegaskan Belum Akan Reshuffle Kabinet...
Saat ditanya lebih lanjut apakah reshuffle tetap akan dilaksanakan dalam waktu dekat, Jokowi tidak menjawab.
Presiden kemudian berjalan menuju mobil dinas dan beranjak meninggalkan halaman Masjid At-Taufiq.