Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Mogok Nasional Jika UU Cipta Kerja Kembali Dibahas, Partai Buruh: 5 Juta Buruh Akan Terlibat

Kompas.com - 13/06/2022, 15:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengancam akan mengajak para serikat buruh untuk melakukan mogok nasional apabila Omnibus Law Cipta Kerja kembali dibahas oleh DPR.

Ia beralasan, Mahkamah Konstitusi sebelumnya telah menyatakan bahwa beleid itu inkonstitusional bersyarat. Menurut dia, MK tidak pernah meminta parlemen untuk merevisinya.

Namun, kata dia, DPR akan tetap membahas perbaikannya, terlebih Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (UU PPP) telah direvisi pada akhir Mei 2022 lalu.

"Kalau tidak didengar, lalu Omnibus Law Cipta Kerja disahkan oleh pemerintah dan DPR, terutama oleh Menko Perekonomian yang mendesak terus, maka mogok nasional, stop produksi, 5 juta buruh akan terlibat," ujar Said saat konferensi pers, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Partai Buruh Jelaskan Alasan Tolak UU PPP: Ini Cacat Hukum!

"Mogok nasional, stop produksi di seluruh Indonesia, 5 juta buruh akan keluar dari pabrik," imbuhnya.

Menurut dia, unjuk rasa penolakan Omnibus Law Cipta Kerja akan dilaksankana pada Rabu (15/6/2022) mendatang, oleh ribuan buruh.

Secara formil, ia menambahkan, Omnibus Law Cipta Kerja seharusnya dibahas dengan melibatkan partisipasi publik yang bermakna, dan bukan dengan cara menutup-nutupi dan kejar tayang seperti sebelumnya.

Namun, ia menduga, DPR akan mengambil jalan pintas, seperti halnya revisi UU PPP yang dinilainya juga kejar tayang. 

Sementara itu secara materiil, Said menilai, perlu adanya revisi besar-besaran untuk memberikan keadilan bagi buruh, terutama di dalam klaster ketenagakerjaan UU Cipta Kerja.

Baca juga: Tolak Revisi UU PPP, Partai Buruh Janji Bakal Ajukan Gugatan ke MK dan Demo Besar-besaran

"Di kawasan industri, sepuluh tahun upah enggak akan naik, termasuk kawan-kawan jurnalis. Sudah terbukti, tidak bisa lagi menyangkal. Upah minimum dihilangkan, memang tidak disebut dihilangkan, tapi tidak dinaikkan, ya sama saja," ungkap Said.

"Daya beli buruh turun 30 persen. Upah tetap, harga naik," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com