Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Optimistis Menang Pemilu 3 Kali Berturut-turut

Kompas.com - 10/06/2022, 15:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat optimistis bahwa partainya menang untuk ketiga kalinya pada Pemilu 2024.

Djarot menilai, kemenangan itu hanya bisa diraih dengan kerja-kerja setiap kader partainya, baik laki laki maupun perempuan.

Baca juga: Survei SMRC: Jika Pemilu Diadakan Sekarang, PDI-P Raih Dukungan Terbesar

Dengan target itu, PDI-P terus menggelar pelatihan dan kaderisasi bagi kader perempuan menyiapkan Pemilu.

"Porsi pendidikan kader perempuan diberikan kelas khusus oleh PDI Perjuangan agar partai siap, tidak hanya kader lelaki namun juga kader perempuan," kata Djarot saat pembukaan pendidikan kader perempuan PDI-P di Sekolah Partai, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

"(Kader) berani dan sanggup memenangkan pemilu (pemilihan umum), pilpres (pemilihan presiden), dan pilkada (pemilihan kepala daerah) 2024, bersama-sama mewujudkan PDI Perjuangan untuk 3 kali menang pemilu secara berturut-turut," lanjut dia.

Baca juga: Disebut Kemajon hingga Kemlinthi oleh PDI-P, Ganjar Dinilai Salah Strategi

Djarot mengatakan, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan kesiapan dan kemampuan para kader, baik perempuan maupun laki-laki.

Menurutnya, kader laki-laki dan perempuan harus memiliki kemampuan secara merata. Guna menang pemilu, maka kemampuan kader pun harus lebih berkualitas.

Djarot menambahkan, Pendidikan Kader Perempuan ini penting untuk belajar tentang aplikasi ldeologi Pancasila 1 Juni 1945.

Baca juga: Disebut Kemajon hingga Kemlinthi oleh PDI-P, Ganjar Dinilai Salah Strategi

Pendidikan ini meliputi kepemimpinan, komunikasi publik, perumusan program, dan kebijakan yang berpihak pada keseteraan gender.

Di sisi lain, kader juga diajarkan bagaimana menghadapi berbagai tantangan perempuan di masa mendatang.

"PDI-P ikut memperjuangkan kesetaraan gender dalam politik. Yakni dengan mendorong dan menguatkan partisipasi, keterlibatan, dan pendidikan politik kaum perempuan secara lebih luas dalam kegiatan kepartaian," jelasnya.

Baca juga: Prabowo dan Muzani Hadiri Sidang dan Puji Disertasi Sekjen PDI-P

Kemudian, kader perempuan akan digembleng terkait penguatan jiwa, karakter, dan spirit politik kebangsaan. Hal-hal tersebut merupakan cita-cita Presiden Pertama RI Soekarno.

"Di era abad informasi digital, partai dan kader perempuan dituntut harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun pola pikir positif-konstruktif serta mampu menjawab tantangan zaman," tambah Djarot.

Lebih lanjut, PDI-P menginginkan konsolidasi dan peningkatan jumlah kader perempuan yang siap ditugaskan di Tiga Pilar Partai.

Baca juga: SBY-Surya Paloh Bertemu, Ketua DPP PDI-P: Kalau Sudah Level Langit Turun, Pasti Negosiasi

Djarot berharap, kader perempuan mampu mendorong percepatan terwujudnya PDIP sebagai partai pelopor, tandas Djarot.

PDI-P menjadi partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019. Mereka menjadi partai terbanyak yang memiliki kursi di DPR.

Hal ini juga diiringi dengan menangnya kontestan pilpres, dengan calon yang diusung PDI-P pada 2014 dan 2019 yaitu Joko Widodo (Jokowi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com