"Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," lanjut dia.
Baca juga: Serangan-serangan Internal PDI-P untuk Ganjar, Kemajon hingga Kemlinthi
Menurut Hasto, berbagai isu tentang hubungan Jokowi dan Mega memang sering dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, lanjut dia, Jokowi dan Megawati bahkan secara periodik bertemu membahas persoalan bangsa dan negara. Namun, diakuinya banyak pihak yang tidak mengetahui.
"Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara," jelas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa hubungan Megawati dan Jokowi itu mendalam.
Keduanya juga disebut memiliki kesesuaian pandang tentang arah masa depan bangsa.
Baca juga: Pemilih Jokowi Disebut Beralih Dukung Ganjar, Sekjen PDI-P: Kami Tidak Tergoda
Hal tersebut, kata Hasto, tentunya terjadi karena hubungan batin yang kuat di antara keduanya.
“Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin," imbuh dia.
Hasto menambahkan, berkaitan dengan Pemilu 2024, jelas DI-P tiada hari tanpa konsolidasi.
Tetapi, urusan capres dan cawapres di tangan Megawati.
"Semua kader harus kedepankan disiplin, jangan terbawa arus, dan jalan terbaik memenangkan Pemilu adalah turun ke bawah," tutur Hasto.
“PDI Perjuangan tidak akan terseret arus. Para kader jangan ikut-ikutan dansa politik. Fokus tunggal, bergerak ke bawah," katanya.
Baca juga: Megawati Khawatir dengan Masa Depan Indonesia Jika Dia Sudah Tidak Ada: Piye yo?
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sebelumnya juga menyatakan bahwa tidak ada kerenggangan hubungan antara Presiden Jokowi dengan PDI-P.
Menurut Pratikno, hubungan antara Jokowi dengan PDI-P justru sangat baik.
"Huh enggak, hubungan baik-baik saja. Sangat baik-baik saja. Tidak ada istilah memanas, tidak ada, sangat sangat-sangat baik," kata Pratikno ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022).