JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saat ini KPK sedang melakukan tangkap tangan di wilayah Yogyakarta,” ujar Ketua KPK Firli Bahuri kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022)
“(KPK tangkap) saudara HS (Haryadi Suyuti),” tuturnya.
Baca juga: KPK Tangkap Eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti
Kendati demikian, KPK belum dapat menyampaikan kasus yang menjerat Haryadi. Firli meminta masyarakat bersabar menunggu kerja tim penyidik KPK.
Sementara, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, penangkapan Haryadi terkait dengan dugaan suap.
“KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang diduga sedang melakukan tindak pidana korupsi suap di Yogyakarta,” ujar Ali kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022).
OTT tersebut tak hanya dilakukan di Yogyakarta, tetapi, beberapa orang juga ditangkap di Jakarta. Dalam penangkapan tersebut, KPK mengamankan dokumen dan mata uang asing dalam bentuk dollar Amerika Serikat.
Saat ini tim penyidik KPK tengah meminta keterangan sejumlah pihak yang ditangkap.
Baca juga: OTT Haryadi Suyuti Berlangsung di Jakarta dan Yogyakarta
Lantas, seperti apa sosok Haryadi Suyuti? Berikut profilnya.
Haryadi Suyuti menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta selama 2 periode yakni 2011-2016 dan 2017-2022.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Kota Yogya, Haryadi merupakan Wakil Wali Kota Yogyakarta periode 2006-2011. Ketika itu ia mendampingi Wali Kota Herry Zudianto.
Dilansir dari laman resmi pemerintah Kota Yogya, Haryadi menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN II IKIP Yogyakarta dan lulus 1976.
Pria kelahiran Yogyakarta, 9 Februari 1964 itu lantas melanjutkan pendidikan di SMPN 5 Semarang hingga tahun 1980. Pendidikan SMA ditempuh Haryadi di SMAN 1 Yogyakarta dan lulus tahun 1983.
Selanjutnya, Haryadi meneruskan studi di jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Gelar S1 ia dapat di tahun 1989.
Haryadi aktif berorganisasi sejak mahasiswa. Tahun 1985-1987 ia menjadi Ketua Keluarga Mahasiswa Administrasi Negara Fisipol UGM.