"Jadi kalau Nasdem ingin bentuk poros politik sendiri butuh kerja keras bagaimana menghilangkan sekat-sekat PKS dan PKB, menghilangkan sekat-sekat politik dengan Demokrat," ujar Adi.
Sementara itu, Adi menilai pintu koalisi Nasdem dengan partai-partai lainnya yakni PDI-P, Golkar, Gerindra, PAN, dan PPP sudah tertutup.
Sebab, Golkar, PAN, dan PPP telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dinilai sudah solid hingga tingkat daerah untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sedangkan, Adi berpandangan, PDI-P dan Gerindra tinggal menunggu waktu untuk mendeklarasikan diri sebagai sebuah poros politik.
"Sisa empat partai ini (Nasdem, PKB, Demokrat, dan PKS) yang saat ini terlihat masih cair belum kelihatan membentuk poros blok politik sendiri," kata Adi.
Seperti diketahui, Partai Nasdem akan menggelar rapat kerja nasional pada Juni 2022 mendatang, agendanya adalah menghasilkan tiga nama calon presiden yang akan diserahkan kepada Ketua Umum Partai Nasdem.
Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai Nasdem A Effendy Choirie mengatakan, Anies merupakan sosok yang dominan muncul dalam bursa capres di internal Nasdem.
"Ada Anies Baswedan. Nama Anies memang lebih dominan. Kemudian, ada nama Panglima TNI Andika Perkasa, Erick Thohir, ada nama Ganjar. Itu dari luar kader Partai Nasdem," kata Effendy kepada Kompas TV, Kamis (5/5/2022).
Anies dengan Partai Nasdem sebenarnya memiliki kedekatan yang cukup kuat. Anies adalah salah satu deklarator ormas Nasional Demokrat pada tahun 2010 bersama banyak tokoh di tanah air.
Ormas itu yang menjadi cikal bakal berdirinya Partai Nasdem, dimotori Surya Paloh.
Anies bahkan mengaku cukup dekat dengan Paloh, jauh sebelum terjun ke panggung politik. Anies pernah mengelola sebuah program di stasiun televisi yang dipimpin Paloh.
"Dengan Bang Surya itu saya memang dekat. Saya pernah mengelola program di Metro TV, namanya Save Our Nation. Waktu itu di Metro TV tahun 2010-an kira-kira," ujar Anies seusai menghadiri Kongres Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 8 November 2019.
Kehadiran Anies dalam kongres itu cukup spesial karena dia bukanlah orang partai. Ketika itu, isu soal pencalonan Anies dalam Pilpres juga masih sayup-sayup terdengar.
Namun, momen itu memperlihatkan kedekatan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dengan Partai Nasdem.
Tak hanya menghadiri kongres untuk pengurus tingkat pusat, Anies juga pernah mendatangi acara Rakorwil Partai Nasdem DKI Jakarta pada tahun 2019.
Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta, kini juga mulai melunak dan kerap memberikan dukungan politik kepada Sang Gubernur.
Bulan Juni tahun ini, Partai Nasdem akan menggelar rakernas. Sejumlah pengurus daerah partai tersebut mulai membawa isu pengusungan Anies sebagai calon presiden.
Hingga kini, belum ada sikap resmi Partai Nasdem menyangkut poros koalisi ataupun kandidat capres yang diusung. Namun, rakernas di bulan Juni menjadi momen penting partai itu dalam membuat keputusan strategis terkait pemilu 2024, termasuk Pilpres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.