Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Syafii Maarif, Tak Pernah Rayakan Ultah dan Rajin Mentraktir

Kompas.com - 27/05/2022, 15:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenangan tentang sikap kesederhanaan dan membantu sesama Ahmad Syafii Maarif atau kerap disapa Buya Syafii bakal terus membekas di benak keluarga, kolega, hingga mereka yang pernah dibantu.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah meninggal pada Jumat (27/5/2022), dalam usia 86 tahun.

Buya mengembuskan napas terakhir pada pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut catatan pemberitaan Kompas.com, 31 Mei 2020, seorang kolega Buya Syafii, Erik Tauvani, berbagi kisah tentang kesederhanaan sang tokoh bangsa.

Menurut Erik, Buya Syafii yang lahir pada 31 Mei 1935 di Sumpur Kudus, Sumatera Barat, tak pernah merayakan ulang tahun.

"Di rumah tidak ada acara, kan baru wabah Covid ini. Ohh enggak, Buya tidak pernah merayakan ulang tahunya," ujar Erik.

Baca juga: Ketum Golkar Kenang Buya Syafii Sosok Panutan, Bukan Hanya Negarawan

Erik menuturkan Buya selalu mendengar segala keluh kesah orang lain. Bahkan, Buya merupakan pendengar yang baik.

"Buya itu sangat murah hati, dan yang jelas pendengar yang baik. Tidak langsung bicara, tetapi mendengarkan, mendengarkan terus baru kalau sudah, Buya baru berbicara," ujarnya.

Buya Syafii Maarif juga mengapresiasi anak muda yang mempunyai semangat untuk studi. Sampai-sampai, Buya banyak membantu anak-anak muda yang ingin kuliah di luar negeri.

"Sudah banyak, ratusan apa puluhan, jadi mereka kuliah ke luar negeri atas tanda tangan rekomendasi Buya. Yang dibantu soal keuangan juga ada, bahkan sampai ada yang sampai kuliah di Prancis S2, itu berangkat atas bantuan Buya juga, walaupun tidak seberapa ya," urainya.

Gemar wisata kuliner

Erik yang merupakan seorang dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menuturkan jika Buya Syafii Maarif juga senang berwisata kuliner.

Buya Syafii Maarif juga sangat suka mentraktir makan siapapun.

"Sekali saya pernah mentraktir Buya itupun saya memaksa. Sampai Buya bilang 'Anda sudah kaya ya?'," ungkap Erik sambil tertawa.

Baca juga: Muhadjir Kenang Buya Syafii Maarif: Beliau Selalu Blak-blakan Membela Saat Melihat Ketidakadilan

Buya juga berteman dan bersahabat dengan siapapun. Dia dekat dengan para pemuka agama apapun.

"Pokoknya soal pergaulan Buya itu sudah meretas batas-batas primordial keagamaan, suku, bangsa. Untuk pergaulan Buya itu masuk ke semua lini," tegasnya.

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com