Artinya, sekali pun kelak Jokowi membawa relawannya mendukung Ganjar, namun Megawati tidak berkehendak, sangat mungkin PDI-P tidak akan mengusungnya.
Dari sini kita justru mempertanyakan mengapa Jokowi tidak memberikan gestur politik agar relawannya “lebih dekat” dengan Puan. Jokowi justru lebih sering ke Jawa Tengah dengan didampingi Ganjar.
Apakah ini sebentuk “perlawanan” setelah PDI-P terang-terangan menolak wacana penambahan masa jabatan presiden?
Jika pada akhirnya Jokowi tidak mendukung calon yang diusung PDI-P di luar Ganjar, tentu akan menjadi tamparan luar biasa bagi PDI-P, khususnya Megawati.
Sebab bukan rahasia lagi, dalam dua gelaran pilpres terakhir terlihat bahwa kader PDIP adalah pemilih Jokowi, sementara tidak semua relawan Jokowi menjadi pemilih PDI-P.
Ketiadaan efek Jokowi terhadap elektabilitas dan keterpilihan PDI-P di dua pemilu sebelumnya, pernah nyaring disuarakan.
Seperti juga Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yan tidak mau terburu-buru memanaskan mesin partai untuk Pilpres 2024, kita pun berharap para elite politik, khususnya yang sedang berada di pemerintahan, lebih fokus lagi dalam bekerja mengatasi berbagai persoalan ekonomi yang ada saat ini.
Buktikan jika para politisi tidak hanya pintar bersilat-lidah, namun juga piawai menurunkan harga minyak goreng dan bahan pangan lainnya.
Tanpa itu, jangan harap akan mendulang dukungan sekali pun dipoles oleh pasukan medsos dan tim survei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.