Sejak dulu, hubungan diplomatik Soekarno dengan Kim Il Sung terbilang mesra.
Soekarno yang menggagas gerakan nonblok kala itu lebih sering menjalin komunikasi dengan negara-negara Blok Timur yang berhaluan komunis, salah satunya dengan Korea Utara.
Sebagaimana diberitakan Kompas, di bawah kepemimpinan Soekarno, lekatnya hubungan Indonesia dengan Korea Utara terlihat dalam poros yang dibangun saat itu: Jakarta-Pyongyang-Hanoi-Peking (Beijing). Poros tersebut dibangun sebagai solidaritas perjuangan bersama anti-imperialisme.
Namun, hal paling monumental dalam hubungan Soekarno-Kim Il Sung tidak terjadi dalam bentuk kerja sama militer atau aksi heroik di medan perang, melainkan "diplomasi lunak" yang terjadi di Kebun Raya Bogor pada 13 April 1965.
Saat itu, Kim Il Sung berkunjung ke Indonesia. Soekarno membawa tamunya itu berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor.
Di sana, Kim Il Sung terpesona dengan bunga anggrek yang indah. Bunga itu merupakan hasil silangan penyilang anggrek CL Bundt asal Makassar.
Soekarno lantas memberi tahu Kim Il Sung bahwa bunga itu belum memiliki nama. Ia pun menawarkan nama Kim Il Sung menjadi nama bunga anggrek tersebut.
Kim Il Sung mulanya menolak. Namun Soekarno bersikeras memaksa.
Jadilah bunga anggrek itu dinamai Kimilsungia, peleburan dari nama Kim Il Sung dan Indonesia.
Baca juga: Cerita Megawati Mengaku Ikuti K-Pop dan Drakor demi Cucu
Meski bergembira atas pemberian bunga tersebut, Kim Il Sung baru membawanya ke Korea Utara 10 tahun kemudian pada 1975.
Bunga itu kini telah didaftarkan ke lembaga botani di London, Inggris dengan nama Dendrobium Kimilsung Flower. Bunga ini menjadi bunga nasional kebanggaan rakyat Korea Utara sejak 1995.
Megawati sendiri pernah mengungkap bahwa kedekatannya dengan Kim Jong Il terjalin dalam salah satu kunjungan Kim Il Sung ke Indonesia. Ketika itu, Megawati masih usia remaja.
"Ketika Presiden Kim Il Sung datang ke Indonesia membawa putranya yaitu Kim Jong Il. Waktu itu kami menemani beliau berdua, sehingga saya mengenal Kim Jong Il," ujar Megawati kepada wartawan di Seoul, usai pertemuan dengan Presiden Moon, Mei 2017.
Atas kedekatan itu, Megawati turut merasakan duka mendalam saat Kim Jong Il tutup usia pada 17 Desember 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.