Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang "Kemesraan" Soekarno dan Pemimpin Korea Utara: Warisan ke Megawati Sang Utusan Perdamaian

Kompas.com - 11/05/2022, 16:57 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri lagi-lagi dipercaya untuk menciptakan perdamaian abadi antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Oleh pemerintah Korea Selatan, ia diberi mandat khusus sebagai utusan perdamaian kedua negara. Tugas ini diperintahkan langsung oleh Presiden Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol.

Mandat ini diberikan saat Megawati melawat ke Korea Selatan untuk menghadiri pelantikan Yoon sebagai presiden.

"Wakil Ketua DPR dan Sekretaris Presiden Korsel atas nama pemerintah Korsel di bawah Presiden Yoon meminta Ibu Megawati Soekarnoputri tetap membantu atau menjadi utusan khusus untuk membuat perdamaian abadi dua Korea,” kata Ketua DPP PDI-P Rokhmin Dahuri melalui keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Megawati Diminta Jadi Utusan Khusus Korsel untuk Damaikan Dua Korea

Megawati dengan senang hati menerima permintaan pemerintah Korea Selatan. Dia bahkan telah menyampaikan sejumlah strategi awal untuk mendamaikan kedua negara.

“Ibu Megawati menyarankan pendekatan dari hati ke hati atau persaudaraan harus diutamakan untuk perdamaian permanen kedua Korea,” ujar Rokhmin.

Oleh pemerintah Korea Selatan, Megawati dipercaya sebagai salah satu tokoh penting dunia yang mampu membawa perdamaian antara dua negara Korea.

"Bahwa Ibu Megawati adalah tokoh dunia yang mampu untuk memfasilitasi tercapainya perdamaian permanen antar kedua Korea dalam waktu tidak terlalu lama,” kata Rokhim.

Baca juga: Di Seoul, Megawati Sebut Dialog Kebudayaan Jadi Kunci Korea Bersatu

Ini bukan kali pertama Megawati mendapat kepercayaan untuk mendamaikan Korea Selatan dan Korea Utara. Mei 2017 lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in juga meminta Ketua Umum PDI Perjuangan itu membantu reunifikasi kedua negara.

"Beliau minta saya jadi utusan untuk pergi ke Korea Utara," kata Megawati saat berada di Pulau Jeju, Korea Selatan, Selasa (30/5/2017).

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristyanto mengatakan, kepercayaan yang diberikan ke Megawati ini tak lepas dari mesranya hubungan diplomasi Presiden Soekarno, yang tidak lain ayah Mega, dengan pimpinan Korea Utara kala itu, Kim Il Sung.

Hasto mengatakan, Megawati merupakan satu dari sedikit pemimpin yang dapat diterima oleh Korea Utara.

"Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian," katanya dalam siaran pers, Minggu (8/5/2022).

Warisan Soekarno

Secara historis, Megawati memang memiliki kedekatan dengan mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, yang merupakan ayah dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un.

Kedekatan Mega dengan Kim Jong Il berawal dari hubungan baik ayahya, Soekarno, dengan Kim Il Sung, pemimpin Korea Utara pada masanya yang juga ayah dari Kim Jong Il dan kakek dari Kim Jong Un.

Baca juga: Tangis Haru Megawati Jadi Orang Pertama Asia yang Raih Gelar Profesor Kehormatan Seoul Institute of the Arts Korsel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com