JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut misterius belakangan ditemukan di berbagai belahan dunia.
Beberapa negara di Eropa, Amerika, Pasifik Barat, hingga Asia Tenggara melaporkan temuan kasus yang umumnya menyerang anak usia di bawah 16 tahun itu. Kasus ini pun telah ditemukan di Indonesia.
Hingga kini, belum dapat dipastikan penyebab penyakit misterius tersebut. Namun demikian, para orang tua harus waspada mengingat penyakit ini diduga telah menyebabkan sejumlah anak meninggal dunia.
Baca juga: Menkes Sebut 15 Kasus Hepatitis Akut Terdeteksi di Indonesia
Berikut fakta-fakta tentang penyakit hepatitis akut.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, outbreak hepatitis akut pertama kali terjadi pada 23 April 2022 di Eropa.
Selanjutnya, 27 April 2022, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan penyakit misterius ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Merespons hal itu, pemerintah Indonesia langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan melakukan surveilans dan pemantauan terhadap kasus ini.
Empat hari setelahnya atau 1 Mei 2022, ditemukan 3 kasus hepatitis akut di Jakarta.
Baca juga: Saat Jakarta Bersiap Hadapi Penularan Hepatitis Akut Misterius...
Rupanya, kasus terus bertambah. Hingga Senin (9/5/2022), Kemenkes mencatat, setidaknya ada 15 kasus hepatitis akut di tanah air.
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia di bawah 16 tahun, utamanya di bawah 5 tahun.
"Sampai hari ini kondisi di Indonesia ada 15 kasus," kata Menkes Budi dalam konferensi pers daring, Selasa.
Sejumlah daerah pun melaporkan kasus kematian anak yang diduga akibat hepatitis akut. Kasus kematian itu ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur, hingga Kabupaten Solok di Sumatera Barat.
Menurut Budi, hingga kini kasus hepatitis akut terbanyak ditemukan di Inggris yakni 115 kasus, lalu Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.
Budi mengatakan, Kemenkes telah berkoodrinasi dan berdiksusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat serta Inggris mengenai penyakit hepatitis akut.
Hasilnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti virus penyebab penyakit mematikan ini.