Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Sandiaga Ungguli Prabowo-Puan

Kompas.com - 25/04/2022, 16:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang diselenggarakan Charta Politika menunjukkan, elektabilitas Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani jika pemilihan presiden dilakukan saat survei berlangsung.

Selain Prabowo-Puan, dalam salah satu simulasi survei Charta Politika, elektabilitas Ganjar-Sandiaga juga mengungguli pasangan Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau kita lihat, Ganjar ada di angka 34,3 persen, jadi tinggi sekali bisa dikatakan dibandingkan dengan pasangan Anies-Khofifah Indar Parawansa (yang) menyalip posisi Pak Prabowo dengan angka 27,3 persen, dan Prabowo Subianto-Puan Maharani 23,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam acara rilis survei, Senin (25/4/2022).

Baca juga: Survei Charta Politika: Ganjar Unggul di Bursa Capres, Sandiaga di Cawapres

Menurut Yunarto, Ganjar selalu unggul meski dipasangkan dengan nama-nama yang berbeda. Total, ada empat simulasi pasangan yang dibuat oleh Charta Politika.

Pada simulasi kedua, pasangan Ganjar-Erick Thohir memiliki elektabilitas 33,6 persen, mengungguli Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (27 persen) dan Prabowo-Puan (23,3 persen).

Berikutnya, Ganjar yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas 34,1 persen, disusul oleh Anies-AHY (27 persen) dan Prabowo-Sandiaga (26,5 persen.

Adapun pada simulasi terakhir, elektabilitas duet Ganjar-Khofifah sebesar 33,3 persen, diikuti Anies-AHY (27,3 persen), dan Prabowo-Puan (24,5 persen).

"Mas Ganjar ini paling tinggi dengan Sandi, nomor dua dengan Ridwan Kamil, yang ketiga dengan Mas Erick, yang keempat dengan Khofifah," kata Yunarto.

Namun, Yunarto menekankan bahwa kombinasi pasangan tersebut masih bisa berubah dan survei ini hanya memperkaya hasil survei serupa yang dilaksanakan oleh sejumlah lembaga lainnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 66,3 Persen Responden Anggap Pemerintah Tak Mampu Kendalikan Harga Bahan Pokok

Ia mengatakan, kemungkinan koalisi pasangan calon presiden calon wakil presiden tidak bisa diterka hingga akhir masa pendaftaran kelak.

Sebab, pembentukan koalisi biasanya tidak ditentukan oleh logika survei dan respons publik saja tetapi juga dinamika politik yang terjadi di belakang panggung.

"Baik itu bagi-bagi jabatan, tawaran mahar, dan lain-lain yang biasanya itu akan menentukan sampai hari akhir masa injury time penentuan pasangan pendaftaran KPU," kata Yunarto.

Survei ini dilakukan pada 10-17 April 2022 dengan responden sebanyak 1.220 yang dipilih melalui penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Dengan jumlah sampel tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com