Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Usul Penundaan Pemilu, Muhaimin: Kalau Saya Bilang Lanjut, "Digebukin" Banyak Orang Dong

Kompas.com - 22/04/2022, 22:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengisyaratkan tidak lagi menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024.

Adapun hal tersebut disampaikannya ketika ditanya awak media mengenai sikap PKB terhadap usulan penundaan Pemilu.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu enggan menjadi bulan-bulanan massa jika tetap lanjut mengusulkan penundaan pemilu.

"Ya kalau saya bilang lanjut digebukin banyak orang dong," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (22/4/2022)

Baca juga: Fadli Zon Sepakat dengan Megawati, Polemik Penundaan Pemilu Tidak Seharusnya Ada

Cak Imin mengaku tidak pernah mendoakan agar pemilu ditunda.

Sebaliknya, kata dia, ia berdoa agar Pemilu 2024 tetap dilaksanakan dengan lancar.

"Kalau dilihat secara jujur, sebetulnya doa-doa saya setiap hari semoga Pemilu 2024 berjalan lancar. Enggak pernah saya semoga Pemilu 2026, tidak pernah saya. Doanya semoga Pemilu 2024 lancar," ucap dia.

Lebih lanjut, Cak Imin mengungkapkan bahwa usulan penundaan pemilu justru menimbulkan hikmah.

Sebab, usulan itu dinilai memunculkan reaksi tegas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga mahasiswa untuk menolaknya.

"Kita sendiri sampai menunggu reaksi pimpinan-pimpinan partai dan tentu taat pada apa pun yang disuarakan dan dimau masyarakat terutama di dalam penyelangaraan pemilu tahun 2024," ucap Wakil Ketua DPR itu.


Baca juga: Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024, Megawati: Itu Permainan Politik

Adapun Cak Imin menjadi elite parpol pertama yang menyuarakan penundaan pemilu 2024.

Hal tersebut disuarakannya setelah menerima audiensi para pengusaha. Menurut dia, sektor ekonomi akan terganggu jika Pemilu 2024 tetap digelar.

Isu penundaan pemilu itu pun mendapat penolakan dari sejumlah elite, salah satunya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Megawati menegaskan, tidak ada penundaan pemilu, sehingga jadwal pelaksanaan Pemilu tetap sesuai kesepakatan yaitu 14 Februari 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com