Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 22 April Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 22/04/2022, 14:18 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

 


KOMPAS.com – Tanggal 22 April 2022 jatuh pada hari Jumat. Hari ini, umat Kristen Ortodoks di seluruh dunia merayakan Jumat Agung.

Selain itu, ada juga hari penting lain hari ini. Berikut beberapa peringatan dan perayaan yang jatuh pada 22 April 2022.

Jumat Agung Ortodoks

Tahun ini, umat Kristen Ortodoks di seluruh dunia merayakan Jumat Agung pada 22 April. Jumat Agung merupakan hari Jumat sebelum Paskah yang jatuh pada 24 April 2022.

Banyak Gereja Ortodoks yang merayakan Paskah berdasarkan pada kalender Julian dan bukan kalender Gregorian seperti gereja-gereja Barat. Atas dasar inilah, mereka merayakan Paskah jauh lebih lambat.

Jumat Agung menandai puncak penderitaan dan pengorbanan terakhir Yesus untuk dosa umat-umatnya. Hari ini dirayakan untuk memperingati hari ketika Yesus disalib, wafat dan dimakamkan.

Baca juga: Apa Itu Jumat Agung? Berikut Penjelasannya

Hari Bumi

Hari Bumi merupakan perayaan global tahunan yang diperingati setiap tanggal 22 April. Hari ini telah diperingati sejak 1970.

Tujuan dibuatnya hari ini adalah untuk meningkatkan kepedulian publik terhadap kualitas lingkungan. Persoalan lingkungan menjadi isu krusial di seluruh dunia sejak dulu hingga sekarang.

Kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan, serta meningkatnya suhu global dan pencemaran lingkungan membuat isu ini terus menjadi perhatian dunia.

Adanya Hari Bumi diharapkan dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran publik untuk bertindak mulai dari tindakan kecil, seperti memungut sampah di jalan, atau kegiatan lain yang dapat memberikan perubahan penting bagi lingkungan.

Baca juga: Viral Kuis Hari Bumi Google, Ini Sejarah Peringatan Hari Bumi

Hari Demam Berdarah Nasional

Hari Demam Berdarah Nasional diperingati setiap tanggal 22 April.

Hari ini ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyakit demam berdarah.

Demam Berdarah (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus yang sebelumnya terinfeksi virus dengue dari penderita demam berdarah lainnya.

Di Indonesia, umumnya, pembawa penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Demam berdarah menjadi salah satu penyakit endemik dengan jumlah penderita yang tinggi setiap tahunnya.

Gejala-gejala demam berdarah yang harus diwaspadai, yaitu demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan muntah, mimisan atau gusi berdarah, kulit ruam kemerahan, dan nyeri otot, tulang, dan sendi.

Penyakit ini harus diwaspadai karena dapat menimbulkan kematian bagi penderitanya.

Dengan adanya peringatan ini, diharapkan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam menekan angka kasus demam berdarah.

Di antaranya dengan membersihkan dan menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi tempat nyamuk berkembangbiak, dan melakukan pencegahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, memasang kawat kasa pada ventilasi, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com