JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais kembali menyoroti kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Kali ini, momentum tersebut terjadi saat Amien menyampaikan pidato pada acara Milad 1 Tahun Partai Ummat di Jakarta, Minggu (17/4/2022).
Salah satu hal yang disoroti Amien yakni banyaknya kontroversi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kepemimpinan nasional yang memegang tampuk kepresidenan sejak Oktober 2014 dan dipilih lagi lewat pemilihan umum untuk legislatif dan Pilpres 2019 yang penuh dengan kontroversi telah membawa kita kepada demokrasi bohong-bohongan," ucap Amien.
Berikut beberapa sorotan Amien terhadap kinerja pemerintahan:
1. Rezim ugal-ugalan
Mantan Ketua MPR itu menyebut bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi kali ini sebagai rezim Jokowi-Luhut.
Ia berpandangan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu telah kehilangan kemampuan mengenali krisis, urgensi dan realitas
"Pemimpin yang kehilangan tiga senses ini pasti berperilaku ugal-ugalan, eksesif, dan menjadi berperilaku ekstrimis," ujar Amien.
Ia pun menyebut bahwa klaim Luhut soal big data yang disebut mendukung penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, sebagai hal yang menggelikan.
"Luhut tidak sadar sedang berhalusinasi dan telah menjadi public enemy number one gara-gara halusinasi itu," ujar eks politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Baca juga: Amien Rais: Pak Luhut, Please Resign
2. Minta Luhut resign
Pada momentum yang sama, Amien juga meminta agar Luhut mundur dari jabatannya.
"Seyogianya Pak Luhut segera mengundurkan diri. Sebagian besar masyarakat sipil, saya yakin sudah tidak percaya lagi pada Pak Luhut. Please, resign, the sooner, the better," ucap Amien.
Selain itu, ia juga meminta Jokowi untuk memecat Luhut bila bersikeras memegang jabatan yang saat ini ia emban.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.