JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Ummat merupakan salah satu partai politik pendatang baru di Indonesia.
Meski usianya masih belia, partai ini sudah cukup dikenal di kancah perpolitikan tanah air.
Di tubuh partai tersebut, terdapat nama-nama besar seperti mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais hingga mantan Menteri Kehutanan MS Kaban.
Partai Ummat lahir dari keretakan di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang lama menaungi dan membesarkan nama Amien Rais.
Dalam Kongres V PAN yang digelar Februari 2020, Zulkifli Hasan ditetapkan sebagai Ketua Umum PAN.
Amien Rais yang mendukung Mulfachri Harahap dalam pemilihan Ketum PAN menganggap, Zulkifli keliru karena berencana merapat ke koalisi pemerintah.
Atas perbedaan pandangan tersebut, Amien memutuskan hengkang dari PAN bersama anaknya, Hanafi Rais.
Baca juga: Dua Kali Wanti-wanti Amien Rais ke Jokowi soal Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden...
Dari situlah, Amien berkeinginan membentuk partai baru dengan semboyan "Lawan kezaliman dan tegakkan keadilan" dengan asas rahmatan lil alamin.
Pada 1 Oktober 2020, Amien mengumumkan partai baru yang didirikannya bernama Partai Ummat. Partai itu dideklarasikan secara resmi enam bulan setelahnya atau 29 April 2022.
Logo Partai Ummat menyerupai perisai dengan latar hitam dan garis tepi berwarna emas. Di tengahnya terdapat gambar bintang warna emas pula.
Lambang tersebut oleh Partai Ummat diberi nama "perisai tauhid".
Menurut Amien Rais, bintang merupakan simbol sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa pada dada burung Garuda. Sementara, warna hitam dan perisai emas terinspirasi dari kiswah Kabah.
Warna itu, menurut Partai Ummat, merupakan pancaran autentik dari tiga kalimat, yaitu syahadat, kalimah thayyibah, dan kalimah pembebesan.
Partai Ummat diketuai oleh Ridho Rahmadi, yang tidak lain adalah menantu Amien Rais. Ridho merupakan suami dari Tasniem Fauzia Rais, putri keempat dari Amien.
Lahir 13 April 1985, Ridho menjadi ketua umum partai politik termuda di Indonesia.