Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Demo 11 April 2022, Lokasi sampai Rencana Penutupan Jalan

Kompas.com - 10/04/2022, 20:14 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memutuskan memindahkan lokasi aksi demo pada Senin (11/4/2022) ke Kompleks Gedung DPR/MPR. Mulanya aksi unjuk rasa akan digelar di depan Istana Negara, Jakarta.

Hal itu diumumkan oleh BEM SI melalui media sosial Instagram pada Minggu (10/4/2022) malam. Rencananya, demo BEM SI di gedung DPR itu akan dimulai pukul 10.00 WIB.

"[GERUDUK RUMAH RAKYAT] Aliansi BEM Seluruh Indonesia kembali akan menggelar aksi masa yang dilaksanakan pada: Senin, 11 April 2022, pukul: 10.00-menang, lokasi: DPR RI," tulis akun BEM SI.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, meski lokasi aksi demo mahasiswa pindah ke Gedung DPR/MPR, mereka akan tetap menutup Jalan Medan Merdeka Barat.

"Jalan Medan Merdeka Barat akan ditutup pukul 08.30 WIB karena akan dipasang pagar kawat dan juga water barrier di kedua arah," kata Sambodo, dikutip dari Antara, Senin (11/4/2022).

Sambodo menjelaskan arus lalu lintas akan dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Budi Kemuliaan dan juga Harmoni arah ke Istana Negara akan ditutup.

Tak hanya di kawasan Istana Negara, arus lalu lintas di kawasan gedung DPR/MPR RI juga akan direkayasa namun menyesuaikan situasi.

Sambodo mengatakan, apabila massa cukup banyak maka arus akan ditutup di bawah Jembatan Layang dan akan dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda.

Adapun rekayasa lalu lintas di kawasan Istana Negara yakni:

1. Arus Lalu Lintas yang akan menuju Jalan Veteran III diluruskan ke Traffic Light Harmoni

2. Arus Lalu Lintas yang dari Jalan Merdeka Timur yang akan menuju Jl. Merdeka Utara/Istana Negara dibelokkan ke kanan Jl. Perwira

3. Arus Lalu Lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus Lalu Lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju Bundaran Patung Kuda di belokkan ke kiri atau kanan menuju Jalan Kebon Sirih.

5. Arus Lalu Lintas dari Jl. Abdul Muis yang akan belok kiri ke Jl. Budi Kemuliaan diluruskan ke Jl. Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jl. Fachrudin yang akan belok kanan ke Jl. Budi Kemuliaan diluruskan ke Jl. Abdul Muis.

6. Arus Lalu Lintas dari Jl. Tanah Abang II yang akan lurus ke Jl. Museum ke kiri maupun ke kanan, arus Lalu Lintas dari Jl. Majapahit yang akan berbelok ke kiri ke Jl. Museum diluruskan ke Jl Abdul Muis dan Arus Lalu Lintas dari Jl. Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jl. Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

Baca juga: Soal Rencana Demo BEM SI 11 April, MUI Minta Mahasiswa Tertib, Aparat Kendalikan Diri

7. Arus Lalu Lintas dari Jl. Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jl. Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jl. Juanda dan Arus Lalu Lintas dari Jl. Suryo Pranoto yang akan menuju Jl. Ir. H Juanda dibelokkan ke kiri Jl. Gajah Mada

8. Arus Lalu Lintas dari Jl. Abdul Muis yang akan menuju ke Jl. Majapahit dibelokkan ke kiri Jl. Tanah Abang II

9. Arus Lalu Lintas dari Jl. Katedral yang akan menuju ke Jl. Veteran dibelokkan ke kanan arah Pasar Baru

10. Arus Lalu Lintas dari Jl. Veteran Raya yang akan menuju ke Jl. Veteran I diluruskan ke arah Traffic Light Harmoni

11. Arus Lalu Lintas dari JI. Veteran Raya yang akan menuju Jl. Veteran II diluruskan ke arah Traffic Harmoni.

Baca juga: Pesan Mahfud MD soal Rencana Demo Mahasiswa 11 April

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yusfrizal mengatakan, alasan pemindahan lokasi unjuk rasa karena ingin memastikan DPR melaksanakan konstitusi dengan baik.

Sedangkan Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Kaharuddin membenarkan lokasi demo dipindah ke Gedung DPR RI. Tujuannya adalah untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan peringatan kepada wakil rakyat terkait dengan berbagai permasalahan yang ada.

Terlebih, isu penundaan pemilu seringkali terdengar di telinga rakyat beberapa waktu terakhir.

"Isu penundaan pemilu telah menjadi perbincangan di kalangan politik hingga masyarakat sekitar. Berbagai pendapat mengenai isu tersebut menjadi polemik yang tak kunjung mereda," ujar Kaharuddin, seperti dilansir Antara.

Mengutip dari laman Instagram BEM SI, empat tuntutan yang akan dibawa dalam demo yaitu:

  1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
  2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
  3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
  4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Baca juga: Persilakan Demo 11 April, Mahfud MD: Harus Tertib, Tidak Anarkitis, dan Tidak Langgar Hukum

BEM SI menyatakan aksi mereka bukan untuk menuntut Jokowi mundur dari kursi presiden.

"Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi), kami tegas bahwa mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah," kata Koordinator BEM SI Kaharuddin.

Dalam aksi demo yang diselenggarakan, BEM SI menargetkan 1.000 massa aksi dari 18 kampus, yakni UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG dan STIEPER.

(Penulis: Reza Agustian | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com