Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat DMI karena Palsukan Tanda Tangan JK, Arief Rosyid Diminta Mundur dari Plt Ketua YPIC

Kompas.com - 07/04/2022, 15:49 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Yayasan Perkaderan Insan Cita (YPIC) Marbawi meminta Arief Rosyid mengundurkan diri dari posisinya sebagai Plt Ketua YPIC.

Hal tersebut merupakan imbas dari dipecatnya Arief Rosyid dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) lantaran memalsukan tanda tangan Jusuf Kalla (JK) yang menjabat sebagai Ketua Umum.

Marbawai mengungkapkan, pengunduran diri Arief Rosyid diperlukan agar yayasan bisa dipercaya oleh para kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), serta donatur.

"Saya tak ingin karena nila setitik rusak susu sebelanga," ujar Marbawi seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Sekjen DMI: Arief Rosyid Cantolkan Sejumlah Organisasi ke DMI Tanpa Ada Hitam di Atas Putih

Untuk diketahui, YPIC merupakan yayasan yang fokus pada pendanaan perkaderan HMI.

Marbawi mengatakan, meski pemalsuan tanda tangan ini terjadi di organisasi lain, namun tetap dalam lingkup keluarga besar dan komunitas HMI.

Sebagai mantan Ketum PB-HMI, Marbawi menilai Arief Rosyid telah mengerti tentang pedoman-pedoman hukum dan etik kader umat dan bangsa.

"Kita ingin peristiwa ini jadi pembelajaran untuk semua, khususnya Arief Rosyid. Saudara Arief Rosyid punya potensi yang cukup untuk jadi pemimpin nantinya, asal berubah", ujar Marbawi.

Baca juga: Duduk Perkara Pemalsuan Tanda Tangan Jusuf Kalla Berujung Pemecatan Arief Rosyid dari DMI

Adapun Marbawi telah meminta klarifikasi dan penjelasan dari Arief Rosyid terkait peristiwa pemalsuan tanda tangan tersebut, namun tidak mendapatkan jawaban dari yang bersangkutan.

YPIC adalah Yayasan yang didirikan oleh para mantan Ketum PBHMI, Koordinator MPK PBHMI, mantan Ketum KOHATI, dan mantan Ketua BPL HMI. Selain pendanaan, YPIC juga aktif mengembangkan perkaderan HMI melalui kerjasama dengan PBHMI dan KAHMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com