Bahwa rupanya tak seluruh elite politik menganggap kisruh minyak goreng sebagai masalah prioritas, sementara bagi publik persoalan ini sangat mendasar.
"Ini yang harus menurut saya jadi problem. Berarti ada saluran komunikasi, saluran aspirasi dari bawah ke atas yang mandek," ujar Kunto.
Baca juga: Megawati: Saya Berani Bukan Sombong, tetapi Punya Keyakinan
Sementara, memandang ini, peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro menilai bahwa pernyataan Mega tak sesuai dengan klaim PDI-P sebagai partai rakyat kecil.
Di tengah kisruh yang tak kunjung usai, minyak merupakan komoditas penting bagi rakyat. Tidak sedikit dari mereka memiliki usaha kuliner, seperti tukang gorengan, sehingga sangat membutuhkan minyak.
"Apa yang disampaikan oleh Ibu Mega tidak sesuai sekali dengan apa selama ini dibanggakan oleh PDI Perjuangan partai wong cilik," katanya kepada Kompas.com, Jumat (18/3/2022).
Lewat sepekan setelah pernyataan Megawati itu diperdebatkan, PDI-P berencana menggelar demonstrasi masak tanpa menggunakan bahan minyak goreng.
Rencananya, acara itu digelar di Sekolah Partai PDI-P Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/3/2022) siang.
Baca juga: Cerita Megawati Saat Masuk Parpol, Dipanggil Polisi hingga Diinterogasi Kejaksaan dan Tentara
Tak tanggung-tanggung, Megawati dijadwalkan "turun gunung" untuk membuka langsung demo memasak tersebut.
"Kami juga akan pamerkan khasanah lokal, bagaimana membuat migor (minyak goreng) dari kelapa. Jadi besok di DPP Lenteng Agung di Sekolah Partai dibuka Bu Mega jam 13.30," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/3/2022).
Hasto mengatakan, kegiatan ini memang berkaitan dengan pernyataan Megawati soal minyak goreng yang menuai kontroversi.
Menurut Hasto, pernyataan Megawati soal terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng tak baik untuk kesehatan benar adanya.
Dia mengaku, kesehatannya sempat terganggu lantaran terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng.
"Saya dua tahun terakhir punya penyakit kolesterol enggak hilang-hilang. Setelah saya selidik bahwa yang disampaikan Bu Mega itu betul karena saya mengonsumsi gorengan terlalu banyak," jelas Hasto.
Sebelumnya, Hasto menyebut pernyataan Mega yang mempertanyakan kenapa masyarakat tidak membuat masakan yang direbus dan dikukus merupakan solusi atas kelangkaan minyak goreng.
Ia mengeklaim bahwa Megawati memahami persoalan dapur rakyat Indonesia.
"Ketika minyak goreng harganya tinggi, Ibu Megawati memberi opsi dan solusi ke rakyat, meminta Ibu-ibu untuk kreatif. Ibu Megawati begitu memahami persoalan dapur rakyat sehingga memberikan solusi praktis," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: PDI-P Sebut jika Akan Reshuffle, Jokowi Pasti Bertemu Megawati dan Ketum Parpol Koalisi
Menurut Hasto, Megawati justru ingin mendorong kalangan ibu kreatif dalam mengolah makanan, tidak hanya digoreng tetapi juga dapat dikukus, direbus, atau dibakar.
Di sisi lain, Hasto mengeklaim, PDI-P telah memerintahkan seluruh kepala daerah, anggota legislatif, dan struktur partai untuk membantu rakyat dan bergotong-royong mengatasi kisruh minyak goreng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.