Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Singgung Anak Muda: Gampang Berselisih daripada Bersatu

Kompas.com - 27/03/2022, 07:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung soal keberadaan anak muda yang lebih muda membuat perselisihan daripada persatuan.

Mega mengingatkan, anak muda perlu sadar pentingnya menghindari sifat egosentris untuk membangun bangsa.

Hal tersebut disampaikannya saat memberi sambutan usai melantik pengurus DPP Pa GMNI secara hybrid pada Sabtu (26/3/2022).

Semula, Mega menceritakan pengalaman masa mudanya yang berliku saat terjun ke dunia politik. Ada sejumlah pihak yang menghalangi jalannya merintis karier politik.

Baca juga: Cerita Megawati Saat Masuk Parpol, Dipanggil Polisi hingga Diinterogasi Kejaksaan dan Tentara

"Apa maksud saya menceritakan, kok bu mega sombong banget menceritakan sisi kepribadiannya. No, ini hakikatnya kehidupan," ujar Mega.

"Yang harus saya teruskan kepada anak-anak muda. Yang hanya gampang membuat perselisihan daripada persatuan," tegasnya.

Mega mengingatkan, bagaimana anak-anak muda dapat membuat semangat nasionalisme sebagai halauan bangsa jika tidak bisa berdamai satu sama lain.

Terlebih, Mega menilai masih banyak generasi muda terpaku pada egosentrisme kelompok masing-masing.

"Itu yang saya minta dari dulu kepada GMNI, yang adanya keributan dan sebagainya. Jadi untuk apa kalian masuk organisasi?, Saya selalu menanyakannya seperti itu," ungkap Mega.

Menurutnya, pertanyaan yang sama juga selalu dia sampaikan kepada kader-kader muda PDI-P.

Baca juga: Megawati: Saya Berani Bukan Sombong, tetapi Punya Keyakinan

Sebagai Ketua Umum PDI-P, Mega pun mengingatkan jika ada perselisihan di internal agar dikembalikan ke AD dan ART.

"Kalau kalian membuat keributan padahal kita punya AD/ART, kalian harus mengikuti AD/ART itu, bukan dengan personal apa yang ingin kalian lakukan," tegasnya.

"Sekarang saya bertanya ini dengan alumni (PA GMNI), sanggupkah kalian menjalankan seperti itu?, Kalau sanggup silahkan maju. Kalau enggak sanggup silakan mundur, gampang aturannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com