JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya saat awal bergabung dengan partai politik.
Mega menceritakan, di awal karier politiknya, dia kerap mendapat pengawasan khusus dari aparat hukum.
"Orang mulai ketakutan. Ketika saya tiba-tiba, karena merasa perlu ketika PDI meminta saya menjadi anggota. Saya kan kaget, kok saya diminta jadi anggota PDI ya," ujarnya ketika menyampaikan sambutan usai melantik pengurus DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) secara daring pada Sabtu (26/3/2022).
Baca juga: Kukuhkan Pengurus PA GMNI, Megawati Ingatkan Jangan Ada yang Jadi Koruptor
"Suami saya Pak Taufik Kiemas itu meminta saya juga, tapi saya bilang pada kakak saya. Kakak saya bilang, 'masuk, masuklah kamu.' Dan saya masuk, karena itu keyakinan, karena saya tidak akan takut," lanjutnya.
Usai resmi bergabung dengan PDI, Mega kemudian dipanggil oleh polisi hingga tiga kali.
Selain itu, dia juga dipanggil pihak kejaksaan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung.
"Ke kejaksaan, gedung bundar dan dipanggil dari pagi sampai malam. Saya sampai tanya, 'sebenarnya kalian ini mau mencari dari saya apa toh?'" ungkapnya.
Baca juga: Ketua MK Bakal Jadi Adik Ipar Jokowi, Mahfud MD: Bukan Konflik Kepentingan dengan Jabatan
Tak berhenti sampai di situ, Mega juga mengaku pernah menjalani penelitian khusus (litsus) di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) untuk menjawab berbagai pertanyaan.
"Ketika mau menjadi anggota DPR, saya dilitsus di Rindam sana. Ditanyakan (ditanyai oleh tentara)," tutur Mega.
"Apa maksud saya menceritakan, kok Bu Mega sombong banget menceritakan sisi kepribadiannya. No, Ini hakikatnya kehidupan yang harus saya teruskan kepada anak-anak muda," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.