JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengukuhkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni Geralan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) periode 2021-2026 pada Sabtu (26/3/2022).
Pengukuhan tersebut dilakukan secara hybrid dengan titik pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta.
Megawati yang menghadiri pengukuhan secara virtual itu memandu pembacaan sumpah dan janji para pengurus.
Baca juga: Cak Imin Berencana Bertemu Megawati Bahas Penundaan Pemilu
Adapun susunan pengurus yakni Arief Hidayat sebagai Ketua Umum dan Abdy Yuhana sebagai Sekretaris Jenderal.
Kemudian, sebagai Ketua Dewan Kehormatan dijabat Siswono Yudho Husodo, Ketua Dewan Ideologi yakni Guntur Soekarno Putra, Ketua Dewan Pertimbangan Soekarwo dan Ketua Dewan Pakar yaitu Ahmad Basarah.
Usai memimpin pelantikan, Megawati menegaskan sumpah jabatan yang telah diucapkan harus diresapi dan dilaksanakan dengan baik.
Menurut dia, setelah mengucapkan janji, diharapkan tidak ada pengurus yang memanfaatkan jabatan demi kepentingan pribadi.
"Untuk betul-betul diresapkan ke dalam hati masing-masing. Karena saya seakan konsen mengenai sumpah atau janji, karena sering kali orang lupa pada sumpah dan janji, sering saya kalau di internal, kalau mengucapakn bersedia itu adalah lahir batin," tegas Megawati.
Baca juga: Megawati Disebut Perintahkan Kader PDI-P Tak Komentari Isu Penundaan Pemilu 2024
"Artinya jangan jadi koruptor dan sebagainya. Sehingga saya sangat berharap janji atau sumpah jabatan itu diresapi dan dilakukan selama periode kalian menjabat," tegas dia.
Ketua DPP PA GMNI Arief Hidayat mengatakan, Saat ini PA GMNI mempunyai kepengurusan di 34 provinsi dan 258 kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Arief mengatakan, transformasi bangsa dan seluruh prosesnya membutuhkan partisipasi dari seluruh komponen bangsa.
“Gotong royong dan kolaborasi perlu diperkuat untuk mendorong proses transformasi bangsa mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” ujar dia.
PA GMNI memandang Indonesia tengah menghadapi tantangan disrupsi akibat revolusi teknologi informasi dan komunikasi.
Baca juga: Melihat Lagi Sikap PDI-P di Pusaran Isu Penundaan Pemilu: Titah Megawati dan Janji soal Konstitusi
Dalam situasi ini, PA GMNI melihat peluang sekaligus tantangan bagi eksistensi dan kepentingan bangsa serta negara.
"Karena itu, kolaborasi bangsa untuk menciptakan inovasi dan memperkuat gotong royong sangat diperlukan," tambah Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.