Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Kembali Jadi Ketua Bersama Covax AMC

Kompas.com - 10/03/2022, 16:49 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi kembali terpilih menjadi Ketua Bersama Covax AMC Engagement Group untuk periode Januari-Desember 2022.

Sekretaris Bidang Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) Kemenlu Lintang Paramitasari mengatakan, Retno kembali mengemban jabatan tersebut bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia.

"Sebagai refleksi kepercayaan dunia terhadap kapasitas Indonesia dalam penanganan Covid-19, Menteri Luar Negeri akan meneruskan amanah sebagai salah satu Co-Chair pada periode Januari-Desember 2022," kata Lintang dalam press briefing yang dilakukan secara daring, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: COVAX Kirim 1 Miliar Vaksin Covid-19, Tapi Kesenjangan Masih Tinggi

Retno sebelumnya telah menjabat sebagai Ketua Bersama Covax AMC untuk periode Januari-Desember 2021.

Lintang menjelaskan, dengan menjabat kembali sebagai ketua bersama, Retno akan kembali mendorong tiga agenda utama, yakni menjadikan Covax Facility sebagai platform yang inklusif dan transparan, memastikan pengiriman vaksin lancar dan tepat waktu, serta penguatan solidaritas dan kerja sama internasional.

"Sebagai Co-Chair, Menlu akan kembali mendorong akses vaksin setara baik di Indonesia dan negara-negara lain yang paling membutuhkan," kata Lintang.

Baca juga: Distribusi Vaksin Skema Covax Dinilai Masih Timpang, Ini Penyebabnya

Untuk diketahui, Covid-19 Vaccines Advance Market Commitment (Covax AMC) adalah upaya yang diluncurkan oleh Gavi, aliansi vaksin global, untuk memastikan setiap negara bisa memperoleh vaksin Covid-19. Sejak diresmikan pada 4 Juni 2020, sudah ada lebih dari 180 negara dan lembaga yang tergabung dalam fasilitas Covax.

Dikutip dari laman resmi gavi.org, Covax bekerja sama dengan produsen vaksin untuk menyediakan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2021.

Dari jumlah itu, separuhnya akan didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk melindungi kelompok rentan, termasuk tenaga kesehatan garda depan, dan sektor pelayanan publik di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com