Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol mengatakan Doni menjebak korban dengan berita bohong ke para anggota Qoutex di aplikasi itu agar bermain dengannya.
Padahal, menurut Rainhard, tidak pernah ada anggota lain yang menang di aplikasi itu.
“Dia kan memberikan berita bohong bahwa mainlah dengan saya, terus dari video-video ya itu sebenarnya menjebak orang supaya main dan pada kenyataannya enggak ada yang pernah menang,” kata Rainhard kepada wartawan, Selasa (8/3/2022) malam.
Baca juga: Polisi Dalami Nama Afiliator Lain dalam Kasus Doni Salmanan
Menurut dia, para anggota yang menjadi korban itu dimasukan ke grup aplikasi Telegram untuk kemudian diajak menggunakan Qoutex dengan kode referal milik Doni.
Setidaknya ada sekitar 25.000 anggota aktif di grup Telegram yang diduga bermain Qoutex dengan menggunakan kode referal milik Doni Salmanan.
Selain itu, Reinhard juga mengungkapkan Doni diperkirakan mendapat keuntungan sekitar 80 persen dari kekalahan para anggotanya.
Kendati demikian, polisi masih belum mengumumkan jumlah kerugian korban karena masih proses pendalaman.
“Dapat 80 (persen) dari kekalahan (anggota lain Quotex),” kata Reinhard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.