Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei: 34 Persen Masyarakat Lakukan Tes Covid-19 dengan Alasan untuk Syarat Perjalanan

Kompas.com - 09/03/2022, 15:58 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Survei yang ditampilkan oleh Covid Behavior Dashboard dari Johns Hopkins Center for Communication Programs menunjukkan, 34 persen responden di Indonesia melakukan tes Covid-19 dengan alasan untuk memenuhi syarat perjalanan.

Kemudian, sebanyak 29 persen responden melakukan tes Covid-19 karena keperluan pekerjaan dan satuan pendidikan.

"Hanya 5 persen responden yang melakukan pemeriksaan (testing) Covid-19 karena alasan merasa sakit, dan 4 persen responden melakukan testing karena menjadi kontak erat Covid-19," demikian bunyi keterangan hasil survei tersebut yang diterima Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Survei ini juga menunjukkan bahwa dari segi usia, kelompok usia 25-34 tahun paling banyak melakukan tes Covid-19 yaitu 24 persen. Kemudian, disusul usia 35-44 tahun sebanyak 20 persen.

Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Abai Prokes Hanya karena Lihat Data Penyebaran Covid-19 Rendah

Adapun kelompok usia 55 tahun sampai lansia hanya melakukan tes Covid-19 sebanyak 19 persen. Angka ini sama dengan kelompok usia 45-55 tahun dan 18-24 tahun.

Selanjutnya, dari segi tempat tinggal, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih banyak melakukan tes Covid-19 yaitu 23 persen. Sedangkan, masyarakat yang tinggal di pedesaan melakukan tes Covid-19 sebanyak 19 persen.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan selama Januari 2022 kepada ribuan pengguna Facebook di Indonesia dengan kategori usia 18 tahun ke atas.

Survei yang rutin dilakukan setiap dua minggu sekali ini merupakan kolaborasi Johns Hopkins Center for Communication Programs bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan University of Maryland serta didukung Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com