Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Negara Sekuler

Kompas.com - 09/03/2022, 02:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Penulis

KOMPAS.com - Negara sekuler adalah sebuah negara yang menerapkan konsep sekulerisme, di mana negara menjadi netral menyangkut soal agama. Negara tidak mendukung orang beragama maupun orang yang tidak beragama.

Dapat dikatakan, negara tidak dapat masuk ke dalam kehidupan pribadi agama setiap warganya. Negara sekuler memerlakukan semua penduduknya sederajat, meskipun agama mereka berbeda-beda. Negara juga tidak melakukan diskriminasi terhadap penduduk beragama tertentu.

Negara sekuler melindungi kebebasan beragama seluruh warganya. Negara memisahkan dan mencegah urusan agama ikut campur dalam masalah pemerintahan serta mencegah agama menguasai kekuatan politik.

Negara Sekuler Bukan Berarti Tidak Beragama

Salah satu guru besar sosiologi Perancis menyatakan tidak ada satu negarapun yang mengklaim negaranya sekuler lalu memisahkan sama sekali agama dari negara.

Tidak ada negara yang benar-benar mengaplikasikan prinsip sekulerisme murni atau seratus persen. Banyak negara yang menerapkan sekulerisme dengan cara berbeda.

Menjadi negara sekuler bukan berarti menjadi tidak beragama. Mayoritas negara di dunia adalah negara sekuler, kecuali beberapa negara yang menerapakan sistem teokrasi atau berasas ketuhanan seperti Vatikan, Republik Islam Iran, dan Tibet.

Baca juga: Kritik MUI Terhadap RUU HIP: Sekuler dan Ateistik

Contoh Negara Sekuler

Berikut beberapa contoh negara sekuler:

Turki

Paham sekuler pertama kali dikenalkan pemerintahan Ataturk pada 1928. Konstitusi masa ini menghapus ketentuan yang menyatakan bahwa agama negara adalah Islam. Pada saat yang sama, Turki juga mengganti struktur hukum Islam.

Kebijakan sekuler progresif Turki adalah mengubah penulisan nasional yang semula menggunakan huruf Arab menjadi alfabet latin, menghapus pengadilan dan sekolah agama, hingga mengubah sistem kalender Islam menjadi masehi.

Sekulerisme ala Turki adalah sekulerisme pasif yang berjalan dengan modernisasi agama. Sekulerisme pasif di Turki diartikan sebagai paham di mana negara memposisiskan secara adil agama yang ada. Hal ini dilakukan untuk menghormati kepercayaan dan keyakinan beragama di negara tersebut.

Akan tetapi, bukan berarti agama harus absen di ruang publik, tetapi negara menjaga netralitas terhadap agama dan memberi kesempatan yang sama kepada agama-agama yang ada untuk berpartisipasi dalam urusan publik.

Tajikistan

Mayoritas penduduk Tajikistan adalah muslim, tetapi Tajikistan bukanlah negara Islam. Tajikistan merupakan negara sekuler dengan jaminan kebebasan beragama dalam konstitusinya.

Beberapa kebijakan Tajikistan yang cukup mengundang perhatian adalah larangan penggunaan hijab bagi warganya, padahal 96 persen penduduk Tajikistan beragama Islam.

Baca juga: Menag: Indonesia Bukan Negara Sekuler, Tak Bisa Pisahkan Agama dan Perkawinan

Niger

Niger adalah negara yang terletak di Afrika Barat dan bertetangga dengan Nigeria. Niger pernah dinobatkan menjadi negara paling religius di dunia. Meskipun demikian, Niger termasuk negara sekuler yang 80 persen penduduknya beragama Islam.

Azerbaijan

Azerbaijan adalah salah satu negara di perbatasan Eropa-Asia yang merupakan pecahan uni Soviet. Azerbaijan tercatat sebagai negara mayoritas Islam pertama yang menjadi negara sekuler.

Salah satu pakar sejarah Islam, Altay Goyuhsov menobatkan Azerbaijan sebagai negara mayoritas Islam paling sekuler di dunia.

Albania

Islam merupakan agama mayoritas di Albania. Pada 2009, jumlah muslin di albania hampir mencapai 80 persen. Pemerintah Albania secara umum menghormati praktik kebebasan beragama.

Hukum di semua tingkatan secara penuh melindungi hak beragama. Sikap pemerintah diperjelas yaitu sekuler. Tidak ada agama resmi negara, semua berkedudukan sama.

 

Referensi

  • Muhtada, Dani dan Ayon Diniyanto. Dasar-Dasar Ilmu Negara. Semarang: BPFH Unnes
  • Schmandt, Henry J. 2002. Filsafat Politik: Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno sampai Zaman Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com