KOMPAS.com - Istilah masyarakat madani sering dikaitkan dengan istilah masyarakat sipil atau civil society. Masyarakat madani adalah sebuah konsep atau bentuk masyarakat yang paling banyak didambakan.
Masyarakat madani ditandai dengan adanya penekanan pada ruang di mana individu dan kelompok masyarakat saling berinteraksi dalam semangat toleransi di suatu wilayah negara. Masyarakat madani berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik.
Masyarakat madani juga dilihat sebagai asosiasi masyarakat yang beradab dan sukarela hidup dalam suatu tatanan sosial di mana terjadi mobilitas tinggi dan kerja sama antara seluruh elemen masyarakat.
Terdapat beberapa pengertian masyarakat madani yang dikemukakan oleh ahli. Berikut pengertian masyarakat madani menurut ahli:
Nurcholis Madjid mendefinisikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang memegang asas toleransi dan pluralisme pertama di dalam sejarah peradaban.
Masyarakat madani adalah masyarakat yang taat akan hukum dan memiliki kepedulian terhadap rasa kemanusiaan.
Baca juga: 5 Unsur Pokok Terbentuknya Masyarakat Madani
Menurut Dawam Raharjo, masyarakat madani mengacu kepada al-Din, al-Tamaddun atau al-Madinah yang secara harfiah berarti kota.
Konsep masyarakat madani mengandung tiga hal, yaitu agama sebagai sumbernya, peradaban sebagai prosesnya, dan masyarakat kota atau perkumpulan sebagai hasilnya.
Suseno berpendapat bahwa masyarakat madani pada hakekatnya adalah kehidupan masyarakat di luar lingkungan primordial seperti keluarga atau kenalan pribadi.
Masyarakat madani berkembang menurut dinamikanya sendiri. Masyarakat madani merupakan produk dari perkembangan masyarakat tradisional menuju masyarakat pascatradisional atau modern.
Sistem sosial dalam masyarakat madani diambil dari sejarah Nabi Muhammad sebagai pemimpin ketika membangun peradaban tinggi dengan mendirikan Kota Madinah. Nabi Muhammad mewujudkan nilai-nilai keadilan, ekualitas, kebebasan penegakan hukum dan jaminan terhadap kesejahteraan bagi seluruh warga.
Masyarakat madani menurut Anwar Ibrahim adalah sistem sosial yang subur berasaskan pada prinsip moral untuk menjamin keseimbangan antara kebebasan perseorangan dengan kestabilan masyarakat.
Ernest Gellner mengartikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang terbangun atas dasar berbagai Non Government Organization atau NGO yang bersifat otonom dan tangguh untuk menjadi penetral kekuasaan negara.
Masyarakat madani tidak terpengaruh hierarki politik, ekonomi, dan ideologi yang tidak menoleransi adanya kompetisi. Masyarakat madani menjunjung pluralisme dalam memaknai kebenaran dan menetukan parameter kebenaran secara bersama-sama.
Baca juga: Masyarakat Madani: Definisi dan Karakteristiknya
Mun'im mendefinisikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang mewujudkan tatanan sosial untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan antarindividu dalam masyarakat.