“Kita cari titik persamaan, jangan titik perbedaan. Dibutuhkan juga tolong-menolong dan gotong royong. Ini penting untuk dihidupkan kembali karena saat ini mulai ditinggalkan masyarakat,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengingatkan Puan mengenai kemerdekaan yang dicapai Indonesia saat ini merupakan hasil kumpulan cinta yang amat besar terhadap negara.
“Ini termasuk hasil gotong royong dari banyak elemen bangsa, termasuk kaum nasionalis dan para ulama,” ucapnya.
Baca juga: Puan Maharani ke Surabaya, Akan Kunjungi Kampung Sepatu dan Kampung Dinamo
Kiai Marzuki melanjutkan, bagi warga NU, NKRI harga mati bukanlah jargon semata. Sebab, menjaga NKR merupakan hal yang penting dalam Islam.
“Kemerdekaan Indonesia ini merupakan berkah yang luar biasa bagi NU dan Indonesia,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kiai Marzuki berharap hubungan baik antara kaum nasionalis dan ulama yang sudah terjalin lama bisa terus dirawat.
“Kalau dahulu Indonesia merdeka didukung kerja sama para ulama dan kaum nasionalis, maka kami semua para kiai dan juga Mbak Puan yang ingin terus menjaga bangsa, harus bergotong royong melakukannya,” paparnya.
Baca juga: Puan Usulkan Lokasi Istana Negara di IKN Diapit Mabes TNI dan Polri, Ini Alasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.