Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Penundaan Pemilu 2024 Dinilai untuk Tes Respons Publik dan Elite Parpol

Kompas.com - 02/03/2022, 12:54 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan untuk menunda Pemilu 2024 dinilai baru sekedar wacana yang sengaja dimunculkan untuk melihat beberapa hal.

Pengamat komunikasi politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Ranggabumi Nuswantoro mengemukakan, salah satu yang akan terlihat adalah kesiapan masing-masing partai politik (parpol) menghadapi Pemilu 2024.

“Menurut saya ini testing the water karena yang memunculkan (wacana) dari kubu koalisi Joko Widodo. Saya melihat dari sini kelihatan kubu-kubuannya, siapa yang punya strategi politik lebih jelas menghadapi 2024 dan siapa yang belum siap,” kata Rangga pada Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Baca juga: Usul Penundaan Pemilu Dinilai Inkonstitusional dan Rampas Hak Rakyat

Rangga menduga wacana itu dimunculkan tak hanya untuk melihat respon publik. Tapi juga tanggapan dari elite parpol lain.

“Terlihat langsung terpancing, misalnya Partai Demokrat melalui Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung bereaksi,” ucapnya.

Dalam pandangan Rangga, tanggapan elite parpol penting menjadi catatan pihak-pihak yang memunculkan wacana memundurkan pemilu. Sebab, saat ini dinamika internal masing-masing parpol menguat, kerja-kerja untuk mempersiapkan pemilu serentak makin sering dilakukan.

Namun masing-masing parpol menghadapi tantangan berat karena persiapan itu dilakukan dalam situasi pandemi Covid-19.

“Yang melakukan kerja-kerja secara detail mulai merasakan repot betul ini. Dalam situasi pandemi, dunia usaha juga baru akan bangkit, dukungan pengusaha pada kegiatan politik akan disesuaikan,” ujar dia.

Rangga mengatakan, wacana itu belum bersifat serius karena belum terjadi pergerakan nyata dari kader-kader parpol di parlemen.

“Ini baru pernyataan politik dari beberapa ketua umum partai, belum ada aksi-aksi real yang dilakukan wakil-wakilnya di parlemen,” imbuhnya.

Tiga ketua umum parpol menyatakan usulannya tentang penundaan pemilu. Ketiganya adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto.

Sementara itu AHY menolak usulan itu karena menilai tidak logis dan upaya dari pihak-pihak tertentu guna melanggengkan kekuasaan.

Baca juga: Di Balik Usulan Penundaan Pemilu

Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan pihaknya patuh dengan konstitusi yang artinya tak sepakat atas wacana penundaan pemilu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com