JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan kemacetan total yang terjadi di wilayah kawasan puncak, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan kemarin, akan dievaluasi.
"Kemacetan di Bogor itu bagian dari evaluasi secara menyeluruh ya," kata Dedi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Menurut Dedi, dari hasil pengamatan kepolisian, kemacetan total yang terjadi bukan hanya disebabkan faktor arus lalu lintas.
Baca juga: Jasa Marga Minta Warga Hindari Puncak Arus Balik Libur Isra Miraj Senin Besok
Faktor penyebab itu, lanjut Dedi, akan menjadi bahan evaluasi guna mengantisipasi agar kejadian serupa kembali terulang.
"Itu bukan hanya dari sisi lalin aja tapi dari sisi lain pula, itu bagian dari evaluasi, sehingga ketika memasuki musim libur panjang hal seperti itu bisa diantisipasi secara dini," ujarnya.
Diketahui, wilayah Puncak Bogor, Jawa Barat, menjadi trending topic dan viral di media sosial lantaran terjadi kemacetan yang cukup parah sejak Minggu (27/2/2022) hingga Senin (28/2/2022).
Sejumlah warganet pun mengeluhkan situasi kemacetan tersebut. Mereka mengaku terjebak dari siang sampai malam di jalur tersebut. Bahkan ada yang bercerita, dari Puncak menuju Jakarta harus memakan waktu sampai 17 jam.
Kapolda Jawa Barat Irjen Sutana mengatakan, ketidaksabaran pengendara menunggu antrean kendaraan menjadi penyebab utama kemacetan.
“Memang itu jadi permasalahan pada saat hari libur banyak yang menggunakan roda dua bersifat rombongan, kadang-kadang tidak suka mengindahkan aturan atau ketertiban lalin,” ucap Sutana, dikutip dari Regional Kompas.com, Senin (29/2/2022).
Baca juga: Cerita Anggota DPR Terjebak Macet di Puncak: Mau Buang Air Saja Repot
Sutana juga menambahkan, banyak pengendara sepeda motor menerobos dan menyalip jalur lain sehingga arus kendaraan dari depan tersendat dan macet.
Tak hanya itu, pengendara tersebut juga mengabaikan pola rekayasa lalu lintas yang telah diberlakukan petugas.
“Pada Minggu kemarin, memang terdapat 10 kendaraan yang mogok di tengah jalan sehingga menambah kemacetan di beberapa titik. Ditambah lagi tingginya jumlah kendaraan membuat dua lajur pun menjadi menyempit dan kemacetan akhirnya semakin tak terhindarkan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.