Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun, tetapi Angka Kematian Masih Tinggi...

Kompas.com - 23/02/2022, 07:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 mengalami penurunan setelah sebelumnya melesat di angka 64.718 pada 16 Februari 2022. Namun, angka kematian akibat Covid-19 hingga saat ini masih tinggi.

Pemerintah melaporkan per Selasa (22/2/2022) kasus harian Covid-19 bertambah 57.491. Dengan demikian, total kasus Covid-19 saat ini mencapai 5.289.414.

Sementara itu, kasus kematian harian Covid-19 dilaporkan bertambah 257. Angka ini merupakan penambahan kasus kematian tertinggi sejak varian Omicron ditemukan di Indonesia pada Desember 2021.

Dengan demikian, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini menjadi 146.798.

Baca juga: Kemenkes: 80 Balita Meninggal akibat Covid-19 Selama Gelombang Omicron

Catatan Kompas.com, angka kematian Covid-19 masih fluktuatif dalam tujuh hari terakhir dengan posisi melampaui angka 100, sebagai berikut:

• 16 Februari: 167 kasus.

• 17 Februari: 206 kasus.

• 18 Februari: 216 kasus.

• 19 Februari: 158 kasus.

• 20 Februari: 163 kasus.

• 21 Februari: 176 kasus.

• 22 Februari: 257 kasus.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 19 Februari 2022 tercatat, dari 2.484 pasien meninggal dunia, 73 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap, 27 persen di antaranya dilaporkan sudah divaksinasi lengkap.

Kemudian, 53 persen pasien meninggal di antaranya adalah kelompok lansia dan 47 persen di antaranya kelompok non lansia.

Selanjutnya, 46 persen pasien yang meninggal di antaranya memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan 54 persen tidak memiliki komorbid.

Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali Naik 300 Kali Lipat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com