JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus mengeklaim, pihaknya akan memastikan bahwa uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berjalan secara terbuka dan independen.
Menurut dia, Komisi II bakal mengkritisi setiap calon komisioner KPU-Bawaslu itu secara tajam dengan memperhatikan integritas, kapabilitas, dan independensi.
"Juga faktor inovasi dan kreativitas serta mental dari calon komisioner KPU akan kita kuliti dengan cermat. Bukan sekadar mendalami hal-hal yang bersifat normatif," kata Guspardi dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022).
Baca juga: Seleksi Anggota KPU-Bawaslu, DPR Diminta Perhatikan Representasi Perempuan Minimal 30 Persen
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan, fit and proper test yang digelar Komisi II itu merupakan benteng terakhir untuk menyaring dan mendapatkan calon komisioner KPU-Bawaslu terbaik dan berkualitas.
Ia menambahkan, sebelum fit and proper test, Komisi II juga telah memberikan waktu bagi masyarakat yang ingin menyampaikan masukan dan catatan mengenai rekam jejak 14 calon anggota KPU dan 10 calon anggota Bawaslu.
"Terakhir, menjelang uji kelayakan dan kepatutan, Komisi II juga menerima masukan dari perwakilan Maju Perempuan Indonesia (MPI), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dan Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) pada Kamis, 10 Februari 2022," jelas Guspardi.
Ia menjelaskan, dalam fit and proper test, masing-masing calon diberikan waktu paling lama satu jam untuk menyampaikan visi dan misi. Hal itu sudah termasuk memberikan tanggapan dari pertanyaan yang diajukan anggota Komisi II.
Menurut dia, masukan dan catatan dari berbagai elemen masyarakat akan dijadikan bahan dan perhatian Komisi II untuk mengkritik para calon.
"Oleh karena itu, diharapkan proses uji kepatutan dan kelayakan dapat berjalan dengan baik dan lancar," harapnya.
Lebih lanjut, Guspardi mengajak serta berbagai elemen masyarakat untuk menonton langsung fit and proper test melalui kanal yang telah disediakan DPR secara online.
Ia menambahkan, setelah fit and proper test, selanjutnya akan langsung dipilih tujuh orang anggota KPU dan lima orang anggota Bawaslu.
"Siapa pun yang dipilih oleh Komisi II nantinya merupakan sosok yang terbaik untuk membawa penyelenggaraan pemilu yang lebih maju dan berkualitas," pungkas anggota Badan Legislasi (Baleg) tersebut.
Adapun fit and proper test terhadap calon anggota KPU dan Bawaslu akan digelar Komisi II DPR pada 14-16 Februari 2022.
Baca juga: Soal Keterwakilan Perempuan di KPU-Bawaslu, DPR Diingatkan Soal Kesetaraan Gender
Calon anggota KPU terdiri atas 10 lelaki dan empat perempuan. Mereka dalam urutan abjad adalah August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Dahliah, Hasyim Asy’ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Idham Holik, Iffa Rosita, Iwan Rompo Banne, Mochamad Afifuddin, Muchamad Ali Safa’at, Parsadaan Harahap, Viryan, Yessy Yaty Momongan, dan Yulianto Sudrajat.
Sementara itu, 10 nama calon anggota Bawaslu terdiri dari tujuh lelaki dan tiga perempuan. Mereka adalah Aditya Perdana, Andi Tenri Sompa, Fritz Edward Siregar, Herwyn Jefler Malonga, Lolly Suhenty, Mardiana Rusli, Puadi, Rahmat Bagja, Subair, dan Totok Hariyono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.