Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Sebut Kurikulum 2013 Kaku, Padat, dan Membosankan

Kompas.com - 11/02/2022, 13:52 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkap sejumlah alasan pemerintah membuat Kurikulum Merdeka.

Pertama, Kurikulum 2013 atau yang di tahun ajaran 2021/2022 ini masih berlaku, tidak fleksibel.

“Dia (guru) tidak bisa memilih sekolah itu mau fokus di bagian mana dulu, karena sangat kaku dan tidak fleksibel,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).

Kemudian, Nadiem mengatakan materi pembelajaran di kurikulum saat ini terlalu padat.

Menurutnya, hal itu kerap menjadi keluhan para peserta didik. Kepadatan materi, lanjut dia, juga membuat kurangnya waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam.

“Kita sudah mendengar komplain dari anak-anak kita, di masa pandemi khususnya, materi ini terlalu padat, tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam,” ucapnya.

Baca juga: Bicara Ganti Menteri, Ganti Kurikulum, Nadiem: Tidak Ada Pemaksaan Kurikulum Merdeka

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda.

Apabila materi pembelajaran terlalu padat, hal itu akan membuat siswa yang tertinggal justru semakin ketinggalan.

Ketiga, Nadiem mengatakan, materi pembelajaran yang ada saat ini membosankan dan kurang beragam.

“Materi kita kadang-kadang membosankan, kurang beragam, sehingga guru tidak punya banyak toolkit untuk mengembangkan pembelajaran kontekstual,” kata dia.

Kemudian, ia juga mengatakan, teknologi digital belum digunakan secara optimal untuk pembelajaran.

Atas dasar itu, kemudian Kemendikbud Ristek membuat kurikulum baru yang dirancang lebih fleksible serta fokus ke materi yang esensial.

Kemendikbud Ristek juga akan memberikan dukungan digital berupa aplikasi yang akan menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan praktek mengajar secara mandiri dan berbagi praktek lain.

Baca juga: Nadiem Ganti Nama Kurikulum Protipe Jadi Kurikulum Merdeka, Mulai Berlaku Tahun Ajaran 2022/2023

“Bisa memberikan keleluasaan para guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” imbuh Nadiem.

Ia juga menjelaskan, Kurikulum Merdeka merupakan inovasi daari Kurikulum Darurat yang diluncurkan saat awal pandemi Covid-19.

“Jadi Kurikulum Merdeka itu adalah Kurikulum Darurat yang kita kembangkan supaya lebih optimal lagi,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com