"Intinya ya secara tidak langsung kalau ditafsirkan, Puan ingin mengatakan Ganjar bukan siapa-siapa di PDI-P, kalau bahasa teman-teman PDI-P lain ya anak kos-kosan lah, cuma ngontrak," ujar dia.
Adi menambahkan, sebuah hal yang lazim dalam politik Indonesia bahwa kader-kader partai di daerah menyambut kedatangan elite partai yang sedang berkunjung ke daerah.
Terlebih, dalam kasus Puan, ia merupakan sosok penting di PDI-P dengan statusnya sebagai ketua DPR, ketua DPP PDI-P, serta pemegang trah Sukarno.
"Puan ini kan sebenarnya ingin memperlihatkan kepada publik tentang supremasi politiknya di internal PDI-P bahwa Puan adalah orang yang saat ini orang penting di partai dan menduduki jabatan politik strategis yang didapatkan dengan susah payah," kata Adi.
Tuai Kritik
Pernyataan Puan tersebut juga menuai kritik dari sejumlah pihak. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) meminta Puan agar lebih serius mengerjakan tugasnya sebagai ketua DPR ketimbang mempersoalkan penyambutan oleh kepala daerah.
Baca juga: 5 Sikap Kontroversial Puan: Matikan Mik sampai Kesal Tak Disambut Gubernur
"Sebagai Ketua DPR, saya kira Puan tak mesti menambah persoalan dengan informasi-informasi yang hanya berisi curahan hatinya saja. Ada banyak masalah kebangsaan dan juga persoalan DPR yang memerlukan keseriusannya sebagai Ketua DPR," kata peneliti Formappi Lucius Karus.
Menurut Lucius, keluhan Puan tersebut semestinya dapat diselesaikan melalui komunikasi dengan para gubernur tanpa harus mengukapnya di hadapan publik.
"Kalau urusan kekecewaan pribadi semacam yang dicurhatinnya, silahkan Puan selesaikan sendiri dengan membangun komunikasi yang saling menghargai dengan gubernur-gubernur karena rasa hormat itu hanya akan datang jika kita mulai menghormati orang lain," ujar Lucius.
Sementara itu, anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera mengingatkan, kepala daerah sebaiknya fokus pada tugas melayani rakyat.
Oleh karena itu, menurut Mardani, semestinya tidak ada masalah apabila ketua DPR tidak disambut oleh kepala daerah saat melakukan kunjungan.
"Tupoksi kepala daerah yang utama memang melayani rakyat, bukan elite. Jika tidak menyambut karena ada acara dengan rakyat, tidak masalah," kata Mardani.
Baca juga: Detik-detik Puan Sindir Gubernur yang Tak Menyambutnya Saat Kunjungan ke Daerah
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menyarankan Puan untuk bersikap santai meski kehadirannya tak disambut oleh kepala daerah.
"Cool saja untuk Mbak Puan, karena memang era sekarang, hubungan pusat dengan daerah tidak sekaku dulu. Khususnya, zaman Orde Baru," ujar Mardani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.