JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan kasus infeksi Covid-19 pada anak-anak mesti diwaspadai karena muncul potensi terjadinya gejala covid berkepanjangan (Long Covid).
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, para orang tua harus mewaspadai hal itu supaya anak-anak mereka tidak sampai mengalami Long Covid.
"Ada potensi Long Covid. Bagi anak-anak yang positif karena belum divaksin, potensi Long Covid juga besar," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, hingga 7 Februari lalu, terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada anak hingga 1.000 persen atau 10 kali lipat dari Januari 2022 hingga sekarang.
"Ini yang saya ingatkan dari awal, potensi Omicron sangat serius untuk anak. Bukan saja dia hanya spesifik menyerang anak, tapi karena efektivitasnya, karena kecepatannya jauh lebih daripada varian sebelumnya seperti Delta," ujar Dicky yang merupakan peneliti dari Universitas Griffith, Australia.
Baca juga: Apakah Omicron Bisa Menyebabkan Long Covid? Ini Kemungkinan dan Faktor Penyebabnya
"Anak-anak bisa dirawat, masuk NICU-PICU dan bahkan kematian," ucap Dicky.
Long Covid adalah gejala infeksi virus corona yang berkepanjangan meskipun sudah dinyatakan sembuh. Seseorang dinyatakan mengalami long Covid jika mengalami gejala minimal 28 hari berturut-turut setelah terinfeksi.