Tirto menerbitkan surat kabar Medan Prijaji, Suluh Keadilan, dan Putri Hindia. Di tangan Tirto, pers menjadi wahana untuk melatih rakyat jelata membela hak-haknya di hadapan penguasa.
Usulan lain sempat disampaikan AJI dan IJTI. Kedua organisasi wartawan tersebut pernah mengusulkan agar tanggal HPN diperingati setiap tanggal 23 September untuk mengenang momen kebangkitan pers nasional lewat disahkannya Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Tahun 2018, Dewan Pers kemudian menggelar diskusi untuk memfasilitasi persoalan ini. Namun, sejumlah perwakilan PWI daerah menolak perubahan tanggal HPN dan mendesak Dewan Pers menghormati keputusan Presiden Soeharto.
Peringatan HPN hingga tahun 2022 pun masih tetap sama, yaitu pada tanggal 9 Februari. Tahun ini, peringatan Hari Pers Nasional berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah setahun sebelumnya peringatan HPN di Kendari tertunda karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Hari Pers Nasional, Ketua DPR Berharap Media Massa Tangkal Berita Bohong
Dalam peringatan HPN tahun 2022, digelar penanaman mangrove sebagai simbol agar pers bisa bertumbuh lebat seperti mangrove.
Kemudian, dilakukan juga pelepasliaran anoa dengan langkah-langkah tertentu agar tak membahayakan bagi jenis hewan itu sendiri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir secara virtual dari Istana Bogor dalam peringatan HPN tahun 2022. Ia pun menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional untuk semua insan pers Indonesia.
"Atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan selamat hari pers kepada seluruh insan pers Indonesia di mana pun berada," ujar Jokowi.
Baca juga: 9 Orang Lolos sebagai Calon Anggota Dewan Pers 2022-2025, Ini Nama-namanya
"Sekaligus ucapan terima kasih meskipun berada di situasi pandemi, insan pers tetap bekerja terus menyampaikan informasi, meningkatkan literasi, membangun optimisme, dan membangun harapan, sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak pandemi Covid-19," tambahnya.
Jokowi juga menyinggung mengenai kebebasan pers yang menurutnya merupakan pilar penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Ia mengatakan, masukan dari pers sangat penting untuk perbaikan kinerja pemerintah.
"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, kebebasan pers adalah pilar penting kemajuan Indonesia. Kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan dijamin dalam undang-undang. Kritik, masukan, dan dukungan dari insan pers sangat, sangat, sangat penting," tegas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.