Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Gelombang Ketiga dan Menagih Peran Negara

Kompas.com - 09/02/2022, 11:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PANDEMI kembali menyelimuti negeri ini. Rumah sakit dan lokasi isolasi mulai penuh terisi. Sementara kabar kematian berseliweran di linimasa media sosial juga pengeras suara mushola.

Endemi yang diharapkan terjadi tahun ini ternyata masih sebatas mimpi. Pandemi yang diharapkan pergi ternyata datang lagi dan kembali meneror negeri ini.

Alih-alih memasuki fase endemi, virus Corona justru mengganas lagi. Sejak pertengahan Januari tahun ini, kasus positif Covid-19 terus bertambah setiap hari.

Omicron, varian baru dari virus asal Wuhan, China ini dituding menjadi biang keladi. Karakter Omicron yang mudah menular membuat penyebaran dan penularannya terjadi sangat cepat sekali.

Hanya dalam beberapa pekan kasusnya melonjak tajam. Awal varian baru ini terdeteksi kasusnya bisa dihitung dengan jari. Namun kini kasusnya sudah puluhan ribu dalam sehari.

Selasa (8/2/2022) kemarin, contohnya. Dalam sehari kasus Covid-19 bertambah hingga 37.492 kasus.

Sementara sehari sebelumnya, Senin (7/2/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 26.121 kasus.

Dengan penambahan ini total sudah lebih dari 4,5 juta orang di Indonesia terinfeksi virus ini.

Gelombang ketiga

Omicron, varian baru dari virus Corona dianggap tak seganas Delta. Namun, varian baru ini sangat mudah menyebar dan menular.

Kabarnya, Omicron memiliki kemampuan penularan empat kali lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Hal ini yang membuat banyak negara kelabakan dan kewalahan menghadapi varian baru dari Covid-19 ini.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi.

Meski sempat dibantah Kementerian Kesehatan, sejumlah kalangan termasuk epidemiolog mengamini pernyataan IDI.

Kenaikan kasus yang sangat cepat hanya dalam hitungan hari menjadi salah satu dasar argumen ini.

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman bahkan mengatakan, gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh dominasi infeksi varian Omicron bisa lebih parah empat kali lipat dibandingkan dengan gelombang kedua yang didominasi varian Delta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com