Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Luhut Minta Kelompok Antivaksin Bertanggung Jawab karena Banyak yang Meninggal Tak Divaksin...

Kompas.com - 08/02/2022, 09:13 WIB
Mutia Fauzia,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan telah beberapa kali mengeluarkan seruan agar masyarakat yang belum divaksin segera melakukan vaksinasi.

Teranyar, ia memberikan seruan kepada kelompok yang kerap menggembar-gemmborkan untuk tidak melakukan vaksinasi Covid-19.

Menurut Luhut, kelompok tersebut turut bertanggung jawab atas pasien Covid-19 yang meninggal dunia lantaran belum divaksin.

"Jadi saya mohon orang-orang yang menggunakan atau dirinya menganjurkan jangan vaksinasi, Anda itu bertanggung jawab di komunitas kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksin," ujar Luhut saat memberikan keterangan pers evaluasi PPKM secara daring, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Pemerintah Akan Siapkan Penginapan Nakes di Dekat RS, Luhut: Kita Proteksi Kesehatannya

Pasien kritis dan meninggal dunia belum divaksin lengkap

Luhut memaparkan, sejak 21 Januari 2022 sebanyak 356 orang terkonfirmasi Covid-19 meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut, 42 persen di antaranya memiliki komorbid atau penyakit bawaan, 44 persen berusia lanjut, dan 69 persen belum divaksinasi lengkap.

Luhut meminta agar kelompok masyarakat yang memiliki penyakit bawaan agar lebih berhati-hati dan disiplin dalam melakukan protokol kesehatan.

Selain itu untuk lansia, ia meminta agar segera melakukan vaksinasi guna mencegah terjadinya fatalitas bila tertular Covid-19.

"Mayoritas dari pasien dirawat berat kritis dan meninggal dunia adalah para lansia. Jadi saya mohon yang lansia kalau anda belum vaksin cepat-cepat anda vaksin sana," ujar Luhut.

Baca juga: PPKM Level 3, Pemkot Tangerang Akan Percepat Vaksinasi Covid-19

Senada dengan Luhut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengungkapkan, saat ini terdapat 58 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya belum melakukan vaksinasi secara lengkap dan bahkan belum mendapatkan vaksin sama sekali.

Untuk itu, ia pun mendorong agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksin untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat guna melakukan vaksinasi.

"Terutama lansia, harus segera divaksin. Dan yang belum dua kali vaksinasi, cepat divaksin karena ini penting," kata Budi.

Klaim rumah sakit terkendali

Untuk diketahui, Indonesia mengalami peningkatan signifikan jumlah kasus harian Covid-19 sejak awal Februari.

Jumlah kasus harian tertinggi sejak Februari terjadi pada Minggu (6/2/2022) di mana jumlah penambahan kasus harian Covid-19 mencapai 36.057.

Namun demikian, menurut Budi, meski jumlah kasus konfirmasi harian tinggi, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit cenderung masih rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com