Dalam sejumlah survei, elektabilitas Ganjar Pranowo terus memepet Prabowo Subianto. Gubernur Jawa Tengah itu pun ramai disebut-sebut akan menjadi pengganti Jokowi dari PDIP pada Pilpres 2024.
Meski internal PDIP sendiri justru banyak yang terkesan tak mendukung Ganjar, namun para pendukung Jokowi banyak yang melabuhkan dukungan ke orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Terlepas dari itu, Ganjar Pranowo tetap menunjukkan kesetiannya kepada Presiden Jokowi. Dalam setiap kunjungan Jokowi ke Jateng, Ganjar selalu tampak menemani.
Komitmen yang sama disampaikan Ganjar terhadap rencana pemindahan ibu kota negara, sudah sejak lama. Ia pun mendukung rencana Presiden Jokowi yang akan membuat IKN Nusatara menjadi kawasan hijau, environmentally friendly dan tidak ada klaster industri.
“Di banyak negara maju, pusat pemerintahan tidak dicampur dengan industri. New York itu kan sudah sangat padat, maka ibukotanya Washington. Washington itu sangat menarik, tenang. Bahkan pada pukul 09.00, pukul 10.00 itu sepi. Ibukota negara bisa seperti Washington,” kata Ganjar di tahun 2019, seperti dikutip dari jatengprov.go.id, Selasa (8/2/2022).
Baca juga: Internal Menguat Dukung Prabowo Capres, Gerindra Cari Pasangan untuk Prabowo
Ganjar menilai, jika ibu kota negara dicampur dengan industri, hal tersebut akan menjadi seperti Jakarta saat pertama kalinya menjadi tempat dagang. Ia juga menyinggung soal perguruan tinggi berkualifikasi internasional di IKN Nusantara.
Tak hanya itu, Ganjar pun merasa senang karena Presiden Jokowi berjanji membangun kebun bibit di ibu kota negara baru. Karena mengusung konsep smart city, ibu kota negara baru disebut akan menggunakan transportasi listrik.
“Dari daerah, kami mendukung upaya menjaga kawasan tetap hijau. Disana kan ada orang utan, biota yang harus dirawat. Mudah-mudahan sistemnya oleh tim dipersiapkan dengan baik,” tegas Ganjar.
Anies Baswedan berada di posisi ketiga dalam survei-survei elektabilitas capres. Gubernur DKI Jakarta tersebut, banyak mendapat dukungan dari tokoh-tokoh yang tidak berpihak kepada Jokowi.
Mengenai rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim, Anies terkesan tidak memberikan dukungan.
Dalam pernyataan terbarunya, Anies Baswedan memberikan kritik soal rencana pemindahan ibu kota negara. Ia menilai pemindahan IKN ke Kaltim tidak akan menyelesaikan problem kemacetan di Jakarta.
Baca juga: Forum Sahabat Ganjar Serahkan Aspirasi Dukungan Ganjar Maju Pilpres 2024 kepada DPC PDIP Solo
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Talkshow Format dan Tata Kelola Pemerintahan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023-2026, secara virtual di akun Youtube Pemprov DKI, Kamis (27/1/2022).
"Bicara tentang kemacetan kontribusi pemerintah dalam kemacetan di Jakarta itu kurang dari 7 persen jadi tidak akan ada efeknya pada kemacetan di Jakarta. Karena Jakarta itu kegiatan rumah tangga dan kegiatan tempat usaha," ucap Anies dilansir dari tribunnews.com.
Anies menilai, hal yang terpenting bukanlah membahas perpindahan ibu kota negara, melainkan rumusan Jakarta menjadi kota global dunia.
"Nah, sekarang kita malah bicaranya tentang bagaimana Jakarta bisa menjadi salah satu kota global dunia yang melayaninya itu melayani kebutuhan global ini tantangan kita sekarang," tuturnya.