Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Level 3, Pakar Saran Prokes hingga Vaksinasi Jangan Kendur

Kompas.com - 07/02/2022, 20:20 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah segera menerapkan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berstatus level 3 di Jabodetabek, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, dan Bandung. Kebijakan itu disebabkan lonjakan kasus infeksi Covid-19 varian Omicron.

Peneliti Global Health Security dan Pandemi pada Center for Environment and Population Health di Griffith University, Dicky Budiman, menyatakan saat ini pemerintah diharapkan terus mengejar program vaksinasi awal hingga booster. Sebab menurut dia itu menjadi kunci meredam gelombang tiga Covid-19 di Indonesia.

"Itu yang bisa membantu meminimalisir dampak gelombang 3 ini. Karena sulit kalau mau menghalau, tidak ada negara yang sanggup menghalau itu, maka dari itu kita tidak usah menghindar," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Menurut Dicky sampai saat ini PPKM tetap diperlukan untuk menghadapi Covid-19. Di samping itu langkah 3T (Testing, Tracing, Treatment), 5M ( memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi), dan vaksinasi juga mesti digalakkan.

Baca juga: Alasan Jabodetabek, Bandung, Yogya, dan Bali Dinaikkan ke PPKM Level 3

"Selama pandemi masih berlangsung, PPKM harus ada, meskipun nantinya bisa level 1, itupun jika situasinya masih ada naik turun atau dalam fase endemi," lanjut Dicky.

Menurut Dicky, langkah yang harus diambil pemerintah dengan penerapan PPKM level 3 harus terus fokus dalam implementasi mitigasi strategi yang dilakukan di lapangan. Yaitu langkah mendeteksi kasus (tracing) serta isolasi karantina.

Dicky mengatakan, kita bisa memutus mata rantasi kalau isolasi karantina efektif dari sisi kualitas dan kuantitas.

"Kuantitas selain jumlah masa efektif harinya, sekitar 5 sampai 7 hari, orang yang menjalani isolasi karantina juga harus 80 persen dari yang seharusnya. Itu standar yang baik dari sisi kuantitas," ucap Dicky.

Selain itu, Dicky juga sepakat dengan pemerintah yang menyatakan PPKM level 3 diterapkan di ini karena tingkat tracing yang rendah. Yakni di bawah 80 persen.

Baca juga: PPKM Level 3 di Bandung Raya dan Bodebek, Bagaimana Nasib PTM?

"Kita banyak lolos. Apalagi ini Omicron yang penyebarannya cepat. Kalau ada levelling akan terbatasi. Itu memang resiko untuk meminimalisir penyebaran," kata Dicky.

Tingkatkan Disiplin Prokes

Langkah lain yang perlu dilakukan menurut Dicky adalah seluruh elemen masyarakat harus meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan. Dia menyatakan langkah yang diambil pemerintah sudah tepat.

"Untuk Jawa-Bali, PPKM level 3 sudah cukup ideal karena tidak terlalu ketat atau terlalu longgar," ujar Dicky.

Baca juga: Jakarta PPKM Level 3, Ini Jalan yang Terapkan Crowd Free Night

Sedangkan untuk penerapan PPKM di luar Jawa-Bali harus dilihat lagi karena menurut dia lansekap imunitasnya berbeda.

"PPKM diperlukan sampai status pandemi dicabut. Saya prediksi akhir tahun ini (dicabut) oleh WHO," ujar Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com