Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CN-235, Dulu Disanjung Jokowi di Dunia Internasional, Kini Hendak Diborong Prabowo

Kompas.com - 06/02/2022, 09:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Peningkatan produksi

Sejalan dengan itu, Prabowo menginginkan adanya peningkatan produktivitas pembuatan pesawat multirole CN-235.

Prabowo berharap, PT DI bisa meningkatkan pembuatan CN-235 hingga 24 unit setiap tahunnya, dari sebelumnya hanya 4 unit per tahun.

Prabowo mengatakan, peningkatan produk CN-235 ini bisa dilakukan secara bertahap dalam tiga tahun ke depan.

Hal ini juga bertujuan untuk memenuhi permintaan dari dalam negeri dan luar negeri.

Baca juga: Sejarah Pesawat CN235 Buatan Karya Anak Bangsa yang Kini Mendunia

Prabowo mengatakan, beberapa negara telah menyatakan minat terhadap pesawat CN-235.

Misalnya Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan beberapa negara Asia dan Eropa.

"Oleh karena itu, momentum ini harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh PTDI," terang Prabowo.

Untuk memenuhi target kapasitas produk industri pertahanan dalam negeri termasuk CN-235, Prabowo mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan mendukung dengan memaksimalkan kesepakatan Transfer of Technology (ToT) dan offset dari negara lain.

Baca juga: Covid-19 Kian Meroket, Kasus Kematian Selama Sepekan Tembus 212 Kasus

"Kita boleh beli sebagian ke negara mitra di luar negeri, tetapi syaratnya ada ToT dan offset. Dia harus membantu mengembangkan PTDI. Dia harus investasi di sini," kata Prabowo.

Manajemen yang baik

Dalam kesempatan itu, Prabowo mendorong industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan agar senantiasa menjalankan manajemen dengan sebaik-baiknya.

Ia memaklumi dalam beberapa tahun belakangan terdapat kekurangan di bidang manajemen industri pertahanan, namun hal itu harus diperbaiki.

"Harus ada perubahan drastis dalam budaya industri pertahanan tak hanya PT DI, tapi juga industri pertahanan secara keseluruhan," ungkap Prabowo.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com